Suara.com - Pakai Ilmu Komunikasi sekaligus dosen Universitas Indonesia, Ade Armando akhirnya bertemu dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Jawara Jaga Kampung Nusantara (Jajaka Nusantara) Damin Sada. Damin mencari Ade karena berkomentar azan itu tidak suci.
Pertemuan mereka berlangsung di Polres Jakarta Timur, Sabtu (14/4/2017) kemarin. Pertemuan itu keinginan Damin agar Ade mengklarifikasi pernyataannya.
“Saya kemarin (14 April) bertemu dengan jawara Bekasi, Babe Damin Sada. Dia meminta saya untuk mengklarifikasi pernyataan saya bahwa ‘Azan itu Tidak suci’,” kata Ade dalam pernyataanya, Minggu (15/4/2017).
Sebelumnya, keberadaan Ade Armando dicari-cari Damin usai mengunggah tulisan untuk mengomentari puisi "Ibu Indonesia" ciptaan Sukmawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Ade Armando Curiga Ada 'Master Mind' di Kasus Penistaan Agama
Adapun tulisan Ade yang dianggap menyinggung agama Islam, "Azan tidak suci. Azan itu cuma panggilan untu sholat. Sering tidak merdu. Jadi biasa-biasa sajalah..." begitu kata Ade di Facebooknya.
Karena tak suka dengan tulisan tersebut, Damin pun berjanji akan secepatnya bertemu Ade Armando.
"Demi Allah, saya sebagai seorang Muslim tersakiti dengan segala ucapannya yang selalu mendiskreditkan Nilai-Nilai Suci ke Islaman. Semoga Allah melaknatnya!!! Demi Allah saya akan cari cara untuk buat perhitungan dengan dia!!! Ade Armando. SEBARKAN !!!" begitu tulis Damin 5 April lalu.
“Semula sih kalimat dia memang menyeramkan. Dia pernah bilang di FB bahwa dia akan melakukan perhitungan dengan saya. Tapi dia kemudian mengirim surat meminta saya bertemu dengannya untuk menjelaskan apa makna di belakang kalimat saya itu,” kata Ade lagi.
Ade mengatakan sebelum ajakan itu, anak buah Damin datang ke kampus tempatnya mengajar dengan membawa golok. Dalam FB Damin, foto anak buahnya itu dipajang.
Baca Juga: Dianggap Coreng Almamater, Rektor UI Diminta Pecat Ade Armando
“Di wall FB saya, juga banyak yang mengancam saya, bahkan sampai tahap akan menghabisi nyawa saya saat bertemu Damin. Tapi saya percaya tidak akan ada tindak kekerasan. Apalagi lokasi pertemuannya di Mapolres Jakarta Timur,” kata Ade.