"Kalau tidak ada minyak tanah atau beras terpaksa kami gunakan tunggu sampai pasokannya datang," ujar Elisabeth.
Dia mengaku sulit untuk bisa ke Kota apalagi kendaraan yang menuju ke desa tersebut sehari hanya satu kendaraan yang berani datang.
Oleh karena itu, baik Elisabeth dan Martha berharap agar pemerintah pusat melihat langsung kondisi jalur transportasi di desa tersebut, sehingga cerita yang dialami oleh keduanya tidak dialami oleh warga lain di desa tersebut.
Anggaran Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera mengalokasikan anggaran sebesar Rp180 miliar untuk pembangunan jalan di kabupaten Kupang yang berbatasan dengan Oecuse, Timor Leste.
Baca Juga: Ada Unsur Pidana Terkait Tumpahan Minyak Pertamina di Balikpapan
"Panjang ruas jalan tersebut kurang lebih mencapai 60 kilometer," Kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang Machlon Nomseo.
Ia mengatakan, pembangunan jalan lingkar luar menghubungkan wilayah Kecamatan Amfoang Timur di Oepoli, Kabupaten Kupang hingga ke wilayah Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara, sehingga pembangunan ekonomi masyarakat di kawasan perbatasan semakin cepat berkembang.
"Pembangunan jalan lingkar luar itu untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan perbatasan di wilayah perbatasan Kabupaten Kupang sehingga menjadi lebih berkembang," katanya.
Dengan pembangunan jalan lingkar itu lebih memudahkan akses transportasi bagi masyarakat Amfoang Timur ke TTU akan semakin dekat karena didukung infrastruktur jalan perbatasan yang memadai.
Baca Juga: Ada Pesta Narkoba saat Penangkapan Pemasok Sabu Riza Shahab