Suara.com - Jenazah Robi (34), lelaki yang terbakar bersama kekasihnya Eni Sri Lestari (40), telah dikebumikan siang ini, Sabtu (14/4/2018) di pemakaman Islam Dukuh Karang RW 3, Wiyung, Surabaya.
Kepergian Robi menyisahkan banyak cerita, baik kepribadiannya maupun rumah tangga. Keluarga Robi sempat tak percaya jika kisah hidupnya setragis itu.
Di mata keluarga, Robi dikenal pendiam. Anak kedua dari tiga bersaudara itu jarang sekali berkumpul atau sekadar bercengkrama bersama teman di kampungnya. Keseharian bapak tiga anak itu hanya bekerja dan bekerja.
"Dia pendiam mas. Sepulang kerja dia selalu di rumah bersama anak istri. Hampir tidak pernah dia nongrong bareng tetangga," jelas Sigit, Ketua RT 3 RW 10 Kelurahan Dukuh Karangan Kecamatan Wiyung kepada Suara.com, Sabtu (14/4/2018).
Baca Juga: Pasangan Selingkuh Bakar Diri, Robi Tewas, Eni Justru Sembuh
Terpisah, diceritakan Kusno yang tak lain paman Robi, sebernarnya masalah rumah tangga Robi sudah terdengar di keluarga besarnya. Namun perselingkuhan itu dilakukan dengan siapa dan wanita mana, tidak ada yang mengetahuinya.
"Kita cuma dengar saja. Tapi tidak pernah tahu wanitanya. Biasanya sepulang kerja dia di rumah bersama anak istrinya. Tapi kalau malam sekitar jam 10 ke atas selalu keluar," terang Kusno yang ditemui di rumah duka.
"Sebenarnya Robi itu punya penyakit asma. Dia tidak kuat dengan asap. Nah, kata dokter, saat terbakar banyak asap yang dihirup," Kusno menambahkan.
Atas kepergian Robi, kini istrinya yang berinisial HN harus menjadi kepala rumah tangga untuk merawat tiga anaknya yang masih kecil.
Sebelumnya, pasangan kekasih selingkuhan diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan cara membakar diri di kamar kos sang perempuan di Jalan Babatan Gang 1 nomor 15, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat dini hari (6/4/2018).
Baca Juga: Dirawat 9 Hari, Pasangan Bakar Diri Ini Akhirnya Meninggal Dunia
Identitas pasangan kekasih tersebut adalah Robi (34), yang tercatat sebagai warga Dukuh Karangan, Babatan, Wiyung, Surabaya, dan Eni Sri Lestari (40), warga Jalan Srigading, Desa Oro-oro Ombo, Kartoharjo, Madiun. [Achmad Ali]