Suara.com - Kadiv Human Mabes Polri Setyo Wasisto mengatakan, hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) 60 persen isi dari media sosial (Medsos) adalah hoax atau berita bohong.
"Jadi silahkan menyikapai seperti apa. Kalau saya selalu mengatakan medsos secara bijak," ujar Setyo di Glora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).
Ia menyampaikan jika kita harus menggunakan logika, etika dan estetika dalam menerima bahkan menyampaikan informasi dari media sosial tersebut.
Secara logika, menurutnya, media sosial harus disikapi dengan bijak, apakah informasi yang diterima tersebut bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca Juga: Stop Jadikan Media Sosial Sebagai Album Foto Anak
"Secara etika baik atau buruk, estetika indah atau jelek. Mau dishare diuji sampai sejauh mana kedewasaan kita. Ada observasi, assesment, stop, identifikasi, baru share," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Kemkominfo mengaku belum puas dengan penjelasan Facebook terkait skandal kebocoran data milik 1.096.666 pengguna di Indonesia dan masih menunggu jawaban lebih lanjut dari perusahaan media sosial itu.
Dalam siaran pernya, Jumat (13/4/2018), Kemkominfo mengatakan ada dua penjelasan yang masih dinanti dari Facebook. Pertama, apakah Facebook akan memberikan peringatan dini berupa informasi kepada pengguna bisa data-data mereka disalahgunakan.
Kedua, jelas Kominfo, Facebook belum menjelaskan potensi penyalahgunaan data pengguna dari aplikasi pihak ketiga kepada Kemkominfo.
Selain itu Kemkominfo juga meminta Facebook menjelaskan struktur tanggung jawab jika terjadi penyalahgunaan data pribadi pengguna di Indonesia.
Baca Juga: Anak Perempuan dan Lelaki, Siapa Lebih Banyak Main Media Sosial?