Sandiaga: Sense Karaoke Sudah Final, Mereka Jual Narkoba

Jum'at, 13 April 2018 | 14:43 WIB
Sandiaga: Sense Karaoke Sudah Final, Mereka Jual Narkoba
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno. (suara.com/Lili Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan berdasarkan hasil investigasi Badan Narkotika Nasional, Sense Karaoke terbukti memperjualbelikan narkoba.

Karenanya, Sandiaga menginstruksikan jajarannya untuk merekomendasikan penutupan serta pencabutan Tanda Daftar Usaha Pariwisata Sense Karaoke.

"Karaoke Sense sudah final, begitu BNN investigasinya mereka menjual narkoba, nggak ada ceritanya. Kita langsung turunkan rekomendasinya untuk dicabut perizinannya," ujar Sandiaga di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Hal ini menyusul penggerebakan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional di Sense Karaoke. Dari hasil penggerebekan, petugas BNN juga menemukan berbagai barang bukti narkoba jenis ganja, ekstasi dan ketamin di beberapa ruang karaoke.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Besok, Gerindra Deklarasikan Prabowo

Sandiaga mengingatkan Pemerintah Provinsi Jakarta tidak main-main menindak tegas tempat hiburan malam atau tempat karaoke nakal yang memperjualbelikan narkoba.

Menurutnya, Pemprov tegas dan tidak kompromi untuk mencabut TDUP jika ada tempat hiburan malam atau karaoke mengedarkan atau memperjualbelikan narkoba.

"Kita mengirimkan pesan yang tegas kalau misalnya ada yang coba-coba perdagangkan narkoba sebagai bagian distribusi narkoba, kita akan tindak. Nggak ada kompromi harga mati," kata dia.

Ketika ditanya apakah ada karaoke lainnya yang disinyalir ada praktek narkoba, Sandiaga mengaku belum bisa mengumumkannya.

Sandiaga khawatir, jika Pemprov mengumumkan nama-nama tempat hiburan malam atau karaoke yang diduga melakukan praktik jual beli narkoba akan berdampak pada berubahnya pola bisnis tempat hiburan malam tersebut.

Baca Juga: Mobil Ibu Sandiaga Uno Diderek Petugas Dishub di Dekat Rumah

"Saya nggak mau mengungkapkan karena BNN dulu pernah mengungumkan ada 30 tapi karena kelangsungan usaha, mereka ada kesempatan untuk mengubah pola bisnisnya, sistemnya kita beri memberikan mereka kesempatan itu. Tapi kalau sampai tetap masih mereka melakukan yang kita sangat tindak tegas ini kita akan langsung eksekusi di lapangan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI