Panitia Rakornas Gerindra Bantah Tak Bayar Angkot

Jum'at, 13 April 2018 | 06:44 WIB
Panitia Rakornas Gerindra Bantah Tak Bayar Angkot
Ratusan kader yang hadir di Rakornas Gerindra di Hambalang, Bogor. (suara.com/Lili Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Person in Charge (PIC) atau penanggungjawab acara Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra, Riefky Pranata, membantah berita di sejumlah media massa yang telah memuat berita soal Angkutan Kota (Angkot) yang digunakan mengantar dan menjemput peserta Rakornas, belum dibayar.

Riefky mengakui, pihaknya memang melakukan kerjasama dengan para pelaku usaha transportasi umum, dalam hal ini Angkot dan Ojek. Hal itu dilakukan agar Rakornas yang digelar di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018), memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

"Untuk menghindari kemacetan di jalan lingkungan sekitar lokasi acara dan juha menghindari penggunaan kendaraan besar seperti bus, maka dibuatkanlah kantong parkir untuk seluruh kendaraan undangan yang berjarak 2-5 km dari lokasi," kata Riefky melalui siaran tertulis, Kamis (12/4/2018) malam.

Menurut Riefky, angkot yang diajak kerjasama berjumlah 186 armada. Dalam kerjasama disepakati sewa belaku selama acara berlangsung dan dibayar setelah selesai acara melalui koordinator setiap angkot.

"Tetapi dikarenakan hanya untuk antar-jemput undangan dan agenda acara hingga pukul 11 malam, maka Panitia pun memberikan toleransi setelah mengantar undangan pada pagi hari hingga sore hari," ujar Riefky.

Bentuk toleransi yang diberikan oleh panitia yaitu, para sopir angkot pun dibebaskan "narik" seperti biasanya di trayek masing-masing. Mereka harus kembali menjemput para peserta undangan di lokasi acara menuju kantong parkir.

Karena acara selesai pukul 11.00 Wib, maka pembayaran dilakukan mulai pukul 00.00, yakni setelah acara Rakornas selesai.

"Semua nomor plat angkot yang terikat kerjasama pun didata dengan baik untuk pertanggung jawaban. Itu totalnya 186 armada," tutur Riefky.

Seperti diketahui, di sejumlah media diberitakan bahwa ada sekelompok sopir angkot yang melakukan protes kepada panitia Rakornas Gerindra. Mereka menuding panitia Rakornas belum membayarkan sewa angkot seharga Rp200-300 per armada.

Para sopir angkot tersebut diminta oleh panitia untuk menjemput para peserta Rakornas ke kediaman Prabowo dari berbagai hotel yang tersebar di wilayah Bogor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI