Ketua DPR Akui Masyarakat Indonesia Tengah Diserang Proxy War

Kamis, 12 April 2018 | 05:48 WIB
Ketua DPR Akui Masyarakat Indonesia Tengah Diserang Proxy War
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menerima Lembaga Seni, Budaya & Olahraga Muhamadiyah di Jakarta. [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menerima Lembaga Seni, Budaya & Olahraga Muhamadiyah, di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Dalam pertemuan itu, Bambang pun menyoroti kabudayaan yang masih saja diidentikkan dengan seni dan hiburan. Padahal, kebudayaan mesti memberikan inspirasi kreatif bagi pemerintah sehingga produk-produk politik, hukum, ekonomi, sosial dan lainnya diproduksi sesuai nilai-nilai budaya Pancasila.

“Kebudayaan harusnya diposisikan sebagai sistem nilai yang mendasari penyusunan kebijakan bangsa dan negara. Dan kebijakan itu harus mempertimbangkan karakter masyarakat Indonesia agar lebih berbudaya dan beradab di tengah maraknya radikalisme serta terorisme,” kata Bambang.

Politikus Partai Golkar mengatakan, kebudayaan haruslah mempunyai ideologi dan diatur dalam kebijakan.

“Bisa dikatakan saat ini bangsa kita masih kering mengusung kebudayaan dan peradaban yang sesuai nilai-nilai Pancasila. Menjadi tugas penting bagi kita semua untuk memberi ruh, terutama kepada para pemimpin bangsa kita,” ujar Bambang.

Menurut dia, sejauh ini masih banyak pihak yang masih bekerja dengan mengedepankan ego sektoral dan tak mengisi ruang kosong. Sehingga rasa kekeluargaan berkurang, terjadi pertarungan politik tanpa adab serta saling menyerang.

“Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Seharusnya, kita bisa bersikap saling menghormati, menghargai, toleransi dan bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara. Tapi, faktanya kita terus konflik, ego sektoral diutamakan, korupsi merajalela serta memarginalisasi pihak yang kalah,” tutur Bambang.

Bambang juga mengingatkan, saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami revolusi informasi yang luar biasa. Masyarakat Indonesia tengah diserang oleh teknologi atau proxy war, dimana yang diserang adalah alam pikir serta perilaku masyarakat.

“Informasi hoax banyak beredar untuk mengadu domba antar masyarakat kita sendiri. Karenanya, sangat penting bagi kita untuk mengusung serta mengimplementasikan kebudayaan peradan bangsa yang sesuai nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” kata Bambang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI