Rocky Gerung: Tuhan mencipta Fiksi agar Manusia Berimajinasi

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 11 April 2018 | 17:39 WIB
Rocky Gerung: Tuhan mencipta Fiksi agar Manusia Berimajinasi
Dosen Departemen Filsafat UI Rocky Gerung di ILC, TV One, Selasa (10/4/2018). [bidik layar TV One]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rocky Gerung, pengamat politik sekaligus dosen pengampu mata kuliah Metodologi dan Filsafat Politik Universitas Indonesia, dituding sejumlah pihak melakukan penistaan agama.

Tudingan itu ramai-ramai ditujukan warganet kepada Rocky, setelah dirinya menyatakan kitab suci  adalah fiksi.

Pernyataannya itu ia ungkapkan ketika menjadi bintang tamu acara gelar wicara di stasiun televisi swasta nasional, Selasa (10/4/2018) malam.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi fiksi diartikulasikan sebagai cerita rekaan seperti roman atau novel. Pada artinya yang kedua, fiksi adalah rekaan; khalayan; tidak berdasarkan kenyataan.

Sementara pada artinya yang ketiga di KBBI, fiksi adalah pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.

Namun, dalam acara gelar wicara bertema "Jokowi Prabowo Berbalas Pantun" tersebut, Rocky menjelaskan fiksi bukan kata bermakna negatif.

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos. Itulah sifat fiksi, dan hal tersebut baik. Fiksi adalah fiction, berbeda dengan fiktif yang bermakna buruk," jelasnya.

Untuk diketahui, Telos adalah diksi latin untuk istilah Yunani τέλος—yang berarti tujuan akhir, causa prima.

Namun, Rabu (11/4), pernyataan Rocky tersebut masih menuai kecaman, terutama di media-media sosial.

Baca Juga: Anies: Jadikan Tahun 2019 Sebagai Awal Baru

Rocky lantas menanggapi sejumlah kecaman terhadap dirinya melalui media sosial Twitter.

Ketua Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Rustam Ibrahim ikut mengomentari pernyataan Rocky tersebut di Twitter.

"Kata @rockygerung 'kita suci adalah fiksi. Karena belum selesai, belum tiba itu, katanya'. Dan hadirin pun terdiam. Ada yang mau jawab, mau bantah, mau protes? atau setuju?" tulis Rustam, Rabu (11/4/2018).

Rocky menanggapi pernyataan Rustam itu dengan menulis: "Mengapa tak anda sendiri yang jawab? mau jadi kompor? mau goreng apa?"

Sementara aktivis media sosial Dede Bidhyarto juga menuliskan kecaman kepada Rocky.

"Untung yang mengoceh si gila @rockygerung. Bisa dibayangkan kalau yang mengoceh pemerintah? Maka capres peci putih yang katanya 'banyak duit' akan memerintahkan gerombolannya demonstrasi dan lapor polisi," tulis Dede.

Mengenai hal itu, Rocky menjawab: "Anda telah melakukan 'ujaran kedunguan'. Tak akan saya tuntut."

Tak hanya itu, Rocky juga membalas tulisan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang  turut mempersoalkan argumentasinya.

"Anda memenggal video itu. Untuk menggoreng angin? Cuma orang dungu yang nekat menggoreng angin."

Selang beberapa jam, Rocky tampak kesal karena masih banyak pihak yang mempersoalkan argumentasinya mengenai "kitab suci adalah fiksi".

"Astaga, sampai siang ini kalian masih anggap fiksi itu kebohongan? dungu amat," tukasnya.

Rocky lantas mengunggah kalimat pendek bertuliskan, "Tuhan menciptakan fiksi, supaya manusia berimajinasi."

Suara.com telah menelepon nomor ponsel Rocky. Namun, hingga artikel ini diunggah, sang dosen belum mau menjawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI