Bilang 'Kitab Suci adalah Fiksi', Rocky Gerung Tuai Kecaman

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 11 April 2018 | 15:37 WIB
Bilang 'Kitab Suci adalah Fiksi', Rocky Gerung Tuai Kecaman
Dosen Departemen Filsafat UI Rocky Gerung di ILC, TV One, Selasa (10/4/2018). [bidik layar TV One]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rocky Gerung, pengamat politik sekaligus dosen pengampu mata kuliah Metodologi dan Filsafat Politik Universitas Indonesia, mendapat kecaman dari publik.

Itu setelah Rocky menyatakan semua kitab suci agama adalah fiksi.

Pernyataannya itu ia ungkapkan ketika menjadi bintang tamu acara gelar wicara di stasiun televisi swasta nasional, Selasa (10/4/2018) malam.

Rocky membahas perbedaan fiksi dan fiktif dalam konteks mengomentari pernyataan Prabowo yang menyatakan Indonesia bisa bubar tahun 2030. Belakangan, diketahui, Prabowo membuat pernyataan itu berdasarkan satu novel fiksi "Ghost Fleet".

Baca Juga: Polisi Rahasiakan Hasil Tes Urine Anak Henry Yosodiningrat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi fiksi diartikulasikan sebagai cerita rekaan seperti roman atau novel. Pada artinya yang kedua, fiksi adalah rekaan; khalayan; tidak berdasarkan kenyataan.

Sementara pada artinya yang ketiga di KBBI, fiksi adalah pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.

Namun, dalam acara gelar wicara bertema "Jokowi Prabowo Berbalas Pantun" tersebut, Rocky menjelaskan fiksi bukan kata bermakna negatif.

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos. Itulah sifat fiksi, dan hal tersebut baik. Fiksi berbeda dengan fiktif yang bermakna buruk. Kitab suci adalah fiksi atau bukan? Kalau saya memakai arti bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi. Menuntun kita menuntun semua berpikir imajinatif. Tapi istilah itu kekinian dibunuh oleh politikus," jelasnya.

Untuk diketahui, telos adalah diksi latin untuk istilah Yunani: τέλος--yang berarti tujuan akhir, causa prima.

Baca Juga: Opick Akhirnya Minta Maaf Kepada Yuliast Mochamad

Rocky, dalam acara itu, mencontohkan cerita epos Mahabarata. Ia menilai cerita itu adalah fiksi, tapi tak berarti fiktif. Hal yang bebedakannya adalah, fiksi bersifat kreatif.

"Kalau Anda berdoa, Anda masuk dalam energi fiksional. Bahwa dengan itu, Anda akan tiba di tempat yang indah," tuturnya.

Namun, Rabu (11/4), pernyataan Rocky tersebut masih menuai kecaman, terutama adi media-media sosial.

"Bung @karniilyas, kalau tidak segera meminta maaf kepada seluruh umat beragama karena telah memfasilitasi oknum penista agama @rockygerung untuk tujuan menghina Al Quran sebagai Kitab Fiksi. Maka, TV One sangat berpeluang untuk dicabut izinnya. Jgn pernah anda merasa kebal hukum!" tulis aktivis Faisal Assegaf di Twitter.

Sementara akun Nakula, menyebutkan pernyataan Rocky telah menyinggung umat 6 agama yang diakui di Indonesia.

"Kalau ke-6 agama di Indonesia tidak melaporkan @rockygerung dengan dugaan menista agama. Fix,kelima kitab suci 6 agama tersebut adalah fiksi," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI