Awalnya, kata Imran, ia dan sohib-sohibnya tak mengetahui puisi yang dibacakan Ganjar di sebuah acara stasiun televisi nasional itu adalah karya Gus Mus.
Puisi itu dipersoalkan karena Imran dan teman-temannya mengklaim, terdapat larik yang menistakan Islam.
Larik yang mereka persoalkan itu adalah “Tuhan lebih dekat tapi masih sering dipanggil dengan pengeras suara.”
“Ternyata kami keliru menyimpulkan makna persoalan ini,” tukasnya.
Baca Juga: Optimis, Prabowo Subianto Tidak Galau Maju Jadi Capres 2019
Imran lantas membantah, urung melaporkan Ganjar ke Bareskrim Polri karena dirinya lebih dulu dilaporkan ke Polda Jateng, Senin (9/4) atas tuduhan fitnah.
“Kalau saya dilaporkan ke Polda Jateng, tidak masalah. Saya sebagai ketua bertanggung jawab,” tandasnya. [Ambar]