Suara.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan sebagian gugatan praperadilan yang diajukam oleh LSM Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi terkait penanganan kasus dugaan korupsi Bank Century.
Dalam amar putusan tersebut, intinya pengadilan memerintahkan kepada KPK untuk melanjutkan proses hukum kasus Century dan menetapkan tersangka baru.
Menanggapi hal itu, KPK yang baru memproses satu orang dalam kasus tersebut mengaku menghormati putusan pengadilan tersebut.
"Tentu kami hormati putusan pengadilan tersebut," kata juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikomfirmasi, Selasa (10/4/2018).
Baca Juga: Kasus Century, Ketua Komisi III: KPK Melukai Rakyat
Meski begitu, Febri mengatakan KPK terlebih dahulu mempelajari putusan praperadilan tersebut sebelum melaksanakannya. Sebab, putusan tersebut dinilainya sebagai model baru bila dibandingakan dengan putusan praperadilan yang ada selama ini.
"Berikutnya KPK akan mempelajari putusan itu dan melihat sejauh mana bisa diimplementasikan. Karena amar putusan tersebut relatif baru dalam sejumlah putusan praperadilan yang ada," katanya.
Namun, Febri menegaskan KPK dalam menangani perkara korupsi selalu berkomitmen untuk mengungkapkannya. Termasuk di dalamnya, kasus Bank Century yang diduga melibatkan mantan pejabat negara.
"Prinsip dasarnya, KPK berkomitmen mengungkap kasus apapun sepanjang terdapat bukti yang cukup," kata Febri.
Sebelumnya, Hakim Tunggal PN Jaksel Effendi Mukhtar memutuskan gugatan praperadilan yang diajukan LSM MAKI untuk memerintah KPK melanjutkan proses hukum kasus Bank Century.
Baca Juga: Mantan Anggota Timwas Sebut Kasus Century Belum Dihentikan
"Memerintahkan termohon (KPK) untuk melakukan proses hukum selanjutnya sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dugaan tidak pidana korupsi Bank Century dalam bentuk melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka," kata Effendi, Selasa (10/4/2018).