Palembang Jadi Target Empuk Bisnis Peredaran Ekstasi Epilon

Selasa, 10 April 2018 | 16:34 WIB
Palembang Jadi Target Empuk Bisnis Peredaran Ekstasi Epilon
Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel menggagalkan peredaran 1.180 butir pil ekstasi jenis baru di Palembang. (suara.com/Andhiko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel menggagalkan peredaran 1.180 butir pil ekstasi jenis baru di Palembang. Barang haram tersebut didapat dari tangan dua orang tersangka di Jalan Batu Jajar, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Sukarame, Palembang, Minggu (1/4/2018) lalu.

Dua tersangka tersebut, Iman Darmawan (27) warga Jalan Mojopatih 8, Lorong Kumpi 1 nomor 21, RT1, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang serta Agus alias Andri (34), warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Gagal beredarnya ribuan narkoba jenis baru tersebut berawal ketika anggota kepolisian mendapatkan informasi sering terjadi transaksi narkoba yang dilakukan oleh tersangka Iman.

Polisi pun melakukan penyamaran dan berpura-pura menjadi pembeli. Akhirnya polisi berhasil memancing Iman ke lokasi kejadian. Saat Iman hendak menyerahkan sebungkus rokok berisi 100 butir ekstasi, Iman pun digerebek oleh petugas yang sudah mengepungnya.

Baca Juga: Tes Urine, Anak Ketua Granat Henry Yoso Positif Gunakan Narkoba

Tersangka pun menyerah tanpa perlawanan. Saat diinterogasi, tersangka mengaku masih memiliki ekstasi lainnya yang disimpan di rumah kontrakan tersangka Agus, yang merupakan paman Iman. Tersangka pun kemudian digiring ke lokasi kedua.

Agus pun tak dapat mengelak ketika polisi menggerebeknya di rumah kontrakannya. Iman meminta bungkusan yang dititipkannya kepada Agus. Saat dibuka, terdapat 1.080 butir ekstasi berbagai macam warna. Keduanya pun digiring ke kantor kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tersangka Agus mengaku, dirinya memiliki utang budi dengan keponakannya tersebut. Sehingga mau saja dititipi dan menjadi kurir pengantar narkoba.

"Saya tinggal dan dikasih makan sama dia, makanya saya mau. Saya tidak diupah, hanya sebagai tanda terima kasih saja karena diperbolehkan menumpang," akunya.

Sementara tersangka Iman mengatakan, dirinya biasa menjual ekstasi tersebut kepada kenalan dan menawari di tempat-tempat hiburan.

Baca Juga: Bos Pabrik Kertas Ini Sudah Dua Tahun Jadi Budak Narkoba

"Saya jual Rp250.000-300.000 per butirnya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI