Pembunuh Sadis Pensiunan TNI AL Diduga Berkeliaran di Jakarta

Selasa, 10 April 2018 | 16:20 WIB
Pembunuh Sadis Pensiunan TNI AL Diduga Berkeliaran di Jakarta
Jenazah korban pembunuhan di Kompleks TNI AL, Hunaedi. (suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi masih memburu tamu misterius yang telah membunuh pensiunan TNI AL bernama Hunaedi di rumahnya di Lebak Bulus. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menduga keberadaan pembunuh lelaki paruh baya itu masih berkeliaran di Jakarta.

"Mudah-mudahan (pelaku) masih di Jakarta," kata Indra di Polda Metro Jaya, Selasa (10/4/2018).

Indra juga meyakini, pelaku pembunuhan terhadap Hunaedi masih merupakan orang dekat. Pasal, kata Indra pelaku ini bisa leluasa melarikan diri usai membunuh korban di rumahnya di Kompleks TNI AL, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Itu kita dalami (orang dekat), kok bisa dalam waktu tidak terlalu lama pelaku bisa melarikan diri," katanya.

Baca Juga: Ungkap Penyebab Pembunuhan, Polisi Telisik Riwayat Hidup Hunaedi

Terlebih, lanjut Indra, jejak pelarian pelaku ini berada di kawasan yang kerap dilewati warga sekitar.

"Melihat dari jejak memang jalurnya ya, jalur itu cukup banyak dilewati orang. Nah itu yang masih kita dalami siapa orang ini," kata Indra.

Aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku cukup sadis. Kuat dugaan pembunuhan itu bermotif balas dendam.

Sebab, polisi tak menemukan adanya barang berharga yang hilang setelah korban dibunuh pelaku. Faktor lain yang menguatkan ada dugaan balas dendam, karena pelaku yang menggunakan senjata tajam langsung menyasar bagian mematikan ke tubuh korban.

 "Kalau melihat dia (pelaku) tidak mengambil apa-apa. Kemudian dia menusuk itu seolah-olah kan seperti emosi, langsung mematikan," kata Indra.

Baca Juga: Anjing Pelacak Cium Darah Misterius di Lokasi Pembunuhan Hunaedi

Terkait penyelidikan ini, polisi telah memperoleh ciri-ciri pelaku dari hasil pemeriksaan Sopiah, istri korban. Namun, ciri-ciri pelaku belum bisa diungkap lantaran masih disinkronkan dengan alat-alat bukti lain seperti satu unit rekaman CCTV yang diambil dari rumah warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI