Menurut dia, ini kemungkinan memang murni keracunan dan bukan over dosis. "Kalau over dosis kan kebanyakan minumnya, kalau ini sepertinya tidak karena keracunan kan," katanya.
"Saya baru tahu tadi pagi pas pulang kerja, katanya Supriono dan Iwan (rekan Gian) masuk rumah sakit akibat oplosan, langsung saja saya ke sini," lanjutnya.
Menurut Gian, miras oplosan jenis ginseng itu memang banyak dikenal oleh warga Cicalengka. Banyak toko-toko kelontongan di daerah Cicalengka yang menjual miras oplosan itu.
"Gampang lah kalau yang mau beli, harganya Rp 20 ribu satu botol," katanya.
Baca Juga: KTP Penghayat Kepercayaan Mulai Dicetak Juli
Miras oplosan memang sudah populer sejak tahun 2000-an di Cicalengka. Namun, kejadian keracunan hingga banyak jatuh korban meninggal dunia baru kali ini.
"Efeknya pertama booming ada ginseng tahun 2000-an, kalau minum, merasanya ya panas dan haus terus-terusan, jadi pengin minum terus," katanya.
Kabid Humas RSUD Cicalengka Evi Sukmawati mengatakan, jumlah korban pasien yang diduga mengalami keracunan akibat miras oplosan itu mencapai 45 orang dan 20 di antaranya meninggal dunia.
"Sebelumnya sempat juga ada dengan kasus yang sama, itu waktu lebaran Idul Fitri 2015, 12 orang dirawat di sini dan 6 orang di antaranya meninggal dunia," ujarnya. [Aminuddin]
Baca Juga: Bos Abu Tours Kukuh Merasa Tak Selewengkan Dana Jemaah Umrah