Suara.com - Direktur Utama PT Amanah Bersama (Abu Tours) Hamzah Mamba, membantah menyelewengkan dana puluhan ribu calon jemaah umrah senilai Rp1,4 triliun.
Hamzah mengklaim, dirinya tak mampu memberangkatkan calon jemaah umrah biro perjalanannnya itu karena ada kegagalan manajemen perusahaan.
Klaim Hamzah itu disampaikannya melalui tim kuasa hukumnya, yakni Hendro Saryanto dan Kanon Armiyanto dalam konferensi pers di Gedung Wira Usaha, Kuningan, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Hendro menjelaskan, kegagalan manajemen itu berawal pada tahun 2014, ketika kompetitor memberikan harga paket umrah murah mulai dari angka Rp12 juta sampai Rp16 juta.
Baca Juga: Kongkow Seram Bersama Nafa Urbach dan Kevin Kambey
Alhasil, untuk mempertahankan bisnisnya, Hamzah menjual paket umrah biro perjalanannya juga dengan harga murah.
"Pada saat itu ada beberapa travel yang banting harga, dia kasih harga Rp12 juta, Rp13 juta, Rp14 juta. Pada saat itu, Abu Tours sudah menjual harga umrah itu reguler, tapi karena travel lain sudah banting harga, akhirnya ikut," ujar Hendro.
Karenanya, Hendro justru mempertanyakan peranan pemerintah yang seharusnya membuat regulasi mengenai standarisasi harga paket umrah.
"Regulator (Kemenag) tidak ada pembatasan harga, jadi mau tidak mau, suka tidak suka, setiap biro perjalanan harus mengikuti biaya tersebut. Dia (Hamzah) juga akhirnya menjual dengan harga promo," katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk mengupayakan agar jemaah yang sudah mendaftar tetap bisa berangkat ke tanah suci untuk berwisata religi.
Baca Juga: Simeone: Tak Mudah Menahan Imbang Real Madrid
"Karena dia harus tutup lobang gali lobang untuk memberangkatkan jemaah, akhirnya, semua properti yang dia miliki dijaminkan. Ada yang dijual juga. Maka properti yang sekarang disita, saya yakin betul itu dalam jaminan bank atau pihak lain. Karena itu semua untuk pemberangkatan jemaah," klaimnya.