Suara.com - Ada yang beda dengan gaya berpidato Presiden Joko Widodo, dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4) akhir pekan lalu.
Jokowi terlihat lebih tegas dan berapi-api saat menyampaikan materi pidatonya kepada hadirin.
Ternyata, perubahan gaya berpidato Jokowi itu mengundang perhatian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.
Fadli menuding, Jokowi meniru gaya berpidato Ketua Umum Partai gerindra Prabowo Subianto, yang dikenal selalu berapi-api saat di podium.
Baca Juga: Hari Ini, Israel Lancarkan Perang Agresi ke Gaza dan Suriah
"Ya mungkin mau meniru pidato Pak Prabowo kali. Ya sah-sah saja, tapi Jokowi harus menyampaikan data akurat dalam pidato," kata Fadli di DPR, Jakarta, Senin (9/4/2018).
“Data hutang (negara) yang disampaikan Pak Jokowi kan juga tidak terlalu akurat. Termasuk pembayaran bunga dan pokoknya. Coba diperiksa lagi," pintanya.
Dalam pidato, Jokowi lebih banyak berbicara mengenai kritikan yang selalu dialamatkan kepadanya dan bahkan mengenai tudingan-tudingan yang dinilai tak berdasar, seperti dicap sebagai "antek asing" dan bagian dari Partai Komunis Indonesia.
Fadli menilai, kritikan kepada Jokowi tidak ada yang bersifat hoaks. Bahkan, ia meminta Jokowi menunjukkan kritik mana yang disebutnya hoaks.
Perihal tudingan sebagai antek asing atau PKI, menurut Fadli itu hanyalah persepsi orang per orang kepada Jokowi. Namun, ia meminta kepada Jokowi menyebutkan, siapa yang telah menudingnya demikian.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Somasi Dishub, Sandiaga Minta Mediasi
"Kalau itukan hanya pendapat orang, persepsi orang itu (antek asing dan PKI). Ya itu siapa yang mengatakan suruh sebutkan saja. Tapi kalau yang lain-lain tidak ada yang hoaks," tutur Fadli.