Suara.com - Calon Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara, mengenai puisi budayawan Musthofa Bisri yang dibacakannya dituding sekelompok orang menistakan agama.
Ia mengatakan, tudingan tersebut mencederai proses pilkada di Jateng. Ia meminta warga tetap menjaga kerukukan dan tak terprovokasi isu SARA.
"Bagaimana saya berpasangan dengan Gus Yasin, putra kiai, masak saya melecehkan agama. Kami saja berbicara membangun Jateng melalui cara menyatukan aspek material dan spiritual,” tutur ganjar, Senin (9/4/2018).
Tudingan itu berawal ketika akun Twitter bernama @agungizzulhaq, menyebut puisi yang dibacakan Ganjar menghina Islam dan penciptanya adalah orang dungu.
Baca Juga: Justin Timberlake Umbar Foto Dipeluk Mesra dari Belakang
Belakangan Agung nampak menyesali unggahannya itu, setelah mengetahui pencipta puisi itu adalah Gus Mus.
Walau unggahan akun itu menyebar viral dan merusak nama baiknya, Ganjar memilih memaafkan tak melanjutkan insiden itu ke polisi.
"Saya senang yang bersangkutan mengakui kedunguan dan meminta maaf. Karena sudah minta maaf komunikasi dengan saya, ya saya maafkan," kata Ganjar.
Ganjar menganggap persoalan sudah selesai dan tak perlu diperpanjang. Menghadapi tudingan tak berdasar seperti itu, Ganjar mengakui hanya tersenyum.
"Dikasih semyum saja lah, wong dia sudah minta maaf, dia juga mengakui salah. Saya merasa tidak ada yang seperti diomongkan mereka. Ya saya anggap sudah selesai," katanya.
Baca Juga: Jika Disahkan, Metode Cuci Otak Dokter Terawan Akan Dibagi-bagi
Ganjar juga meminta masyarakat untuk tabayyun atau mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
"Cara berfikirnya jangan sampai digeser ke kepentingan kelompok dan dikapitalisasi seolah-olah ini gaya-gaya penistaan, tidaklah, masyarakat Jateng jangan percaya isu SARA, tabayyun dulu saja," ajaknya.
Sementara Cawagub Taj Jasin, pasangan Ganjar, menyebut ada sekelompok orang berupaya memfitnah mereka berdua. Namun, ia meminta pendukung tidak balik menyerang melalui cara sama.
"Fitnah yang beredar adalah Ganjar-Yasin menista agama. Itu tidak benar. Mari kita jawab dan respons isu seperti itu secara bersih, santun. Jangan balas fitnah dengan fitnah," tukas putra ulama kharismatik, Maimoen Zubaer itu. [Ambar]