Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon tidak mau meladeni tantangan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany Alatas, mengenai ciri-ciri pemimpin idaman.
Tsamara menantang Fadli karena menilai Presiden Rusia Vladimir Putin bukan contoh baik sebagai pemimpin, yang bisa dipilih warga pada Pilpres 2019.
Ogah meladeni politikus muda itu, Fadli justru menantang semua jajaran pengurus PSI untuk berdebat.
"Saya sudah sampaikan waktu itu, kalau untuk meladeni satu-satu, saya waktunya terbatas. Tapi kalau sekalian misalnya, mereka 20, 30 orang atau 50 orang sekalian, ya saya bilang di Twitter, boleh lah sekalian, ya anggap saja ceramah," kata Fadli di DPR, Jakarta, Senin (9/4/2018)
Baca Juga: Xiaomi Siapkan Dua Ponsel Baru Bertenaga Snapdragon 670
Melalui akun Twitter pribadinya, Fadli sempat mengatakan Indonesia perlu pemimpin seperti Putin yang tidak plonga-plongo.
Sementara Tsamara, menyebut Putin ada pemimpin yang otoriter. Tsamara juga menantang Fadli berdebat mengenai sosok dan kinerja Putin di Rusia.
Fadli mengingatkan Tsamara agar banyak belajar politik, supaya mengetahui apa yang dibicarakan di depan publik.
"Ketika kita berpolitik, itu harus tahu apa yang dibicarakan, apa yang disampaikan dan ya tentu harus punya latar belakang, harus punya isi dan substansi," tutur Fadli.
Sebab itu, Fadli tidak ingin tanggapi sikap personal mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Paramadina itu.
Baca Juga: Setnov Mengaku Pingsan, Dokter Nadia: Cuma Cedera Ringan kok
"Jadi kalau itu saya tidak mau terlalu tanggapi ya, saya bilang kalau mau kita debat, saya bilang sekalian satu rombongan sekalian," kata Fadli.