Suara.com - Pilgub Jateng tak lepas dari mahalnya ongkos demokrasi yang ditanggung paslon. Relawan paslon Sudirman Said - Ida Fauziyah dari berbagai lintas komunitas pun menyiasati dengan saweran Gerakan Sepuluh Ribu (Gasebu) untuk pemenangan Sudirman-Ida.
Menurut Sudirman Said, saweran Gasebu sebagai bentuk dari demokrasi partisipasi warga untuk menekan mahalnya biaya politik yang tinggi. Gerakan ini pun didasari atas kesadaran dan swadaya untuk melakukan perubahan bagi Jateng.
"Kita prihatin karena banyak kepala daerah tertangkap KPK, dan itu dikarenakan biaya politik tinggi, calon yang masuk ingin kejar jabatan, sehingga kami ingin menerobos itu. Biaya politik betul ada, saya juga bukan orang yang punya uang. Kami ingin betul-betul mengajak demokrasi sebagai partisipasi warga," kata Sudiran Said, di Hotel Patra Convention Centre Semarang, Minggu (8/4/2018).
Dengan selembar kain, Sudirman Said bersama para relawan berkeliling menyambut saweran Rp10 ribuan dari para relawan yang memadati ruang Hotel Patra Convention Centre itu.
Baca Juga: Sudirman Said Akan Buat Minimarket dan Pasar di Jateng BerJauhan
Dia optimistis gerakan Gasebu bisa menjadi inspirasi daerah lain, mengingat politik adalah upaya untuk mengabdi, bukan sekadar jabatan, sehingga cara-cara yang dilakukan pun harus mulia.
"Kalau ini berhasil, ini jadi inspirasi, politik ini kan tidak boleh dilihat semacam pengabdian. Karena, cara memperoleh jabatan dengan segala cara apalagi korupsi itu tidak benar, dan kita ingin mengubah itu, kami sangat bersyukur, relawan dengan inisiatif menggelar Gasebu ini," terang Menteri ESDM RI periode 2014-2016 ini.
Dari hasil saweran itu, menurut Sudirman Said akan dimanfaatkan untuk biaya kampanye Pilgub hingga 27 Juni 2018 mendatang.
"Kami transparan, hasil dari Gasebu ini dirapikan, dicatat dan dilaporkan ke KPU. Dan ini digunakan untuk berbagai keperluan kampanye politik," jelasnya.
Zumroni, perwakilan jaringan relawan Jateng mengungkapkan, gerakan Gasebu adalah tekad bulat sepenuh hati dan keikhlasan untuk berjuang memenangkan Pak Dirman dan Mbak Ida, dalam Pilgub 2018 demi terwujudnya Jateng mukti tanpa korupsi.
Baca Juga: Sudirman Said Merasa Populer, di Pasar Banyak yang Ajak Foto
"Pilgub ini kita memberikan pendidikan dan etika berpolitik, kami juga taat terhadap aturan, menghindari kampanye hitam, fitnah dan provokasi, saweran ini bentuk keseriusan memenangkan Sudirman-Ida," katanya. (Ambar)