Suara.com - Naik kendaraan umum biasanya harus bayar memakai uang, tapi di Surabaya, ketentuan itu tak mutlak berlaku.
Itu setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyediakan bus angkutan umum, yang alat pembayarannya menggunakan sampah.
"Dengan bus ini, penumpang tak perlu membawa uang. Kalau ingin naik, cukup membawa lima botol plastik ukuran tanggung, tiga botol plastik besar, 10 gelas air mineral, kantong plastik, dan kemasan plastik," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di sela-sela soft launching operasi Suroboyo Bus, Sabtu (7/4/2018).
Kalau persyaratan tersebut dipenuhi, maka calon penumpang akan mendapatkan kartu setor sampah yang dibelakangnya ditempeli stiker sebagai bukti sudah menyetor sampah.
Baca Juga: Jokowi yang Kini Tampil Lebih 'Galak'
Bagaimana jika ada calon penumpang yang tidak ingin membawa sampah plastik?
"Calon penumpang dapat menukarkan jenis-jenis sampah di bank sampah, drop box halte, dan drop box Terminal Purabaya yang telah bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau," jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan tersebut mengungkapkan, angkutan massal yang bisa menampung 67 penumpang tersebut diharapkan mampu mengurangi volume kendaraan di Surabaya.
Volume kendaraan di jalan-jalan raya Surabaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, transportasi massal merupakan alternatif yang dinilai tepat mengurangi kepadatan kendaraan.
"Perbandingan kendaraan pribadi dengan transportasi massal saat ini 75 persen dan 25 persen. Kalau tidak alternatif maka jalan akan macet total," ujarnya.
Baca Juga: Rusak Pesta Perayaan City, Mou: Saya Bukannya Ingin Merusak...