Jokowi yang Kini Tampil Lebih 'Galak'

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 08 April 2018 | 08:41 WIB
Jokowi yang Kini Tampil Lebih 'Galak'
Presiden Jokowi pada Sabtu (7/4) mengunggah video di laman Facebook-nya yang menunjukkan ia sedang bersiap-siap menjajal sepeda motor chopper di sebuah jalur misterius. [Facebook/Presiden Joko Widodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo tampaknya sudah merasa risi terhadap kritikus-kritikus yang mengomentari dirinya tanpa didasarkan data maupun fakta.

Alhasil, Jokowi kekinian tampil lebih “galak” dan membalas kritik-kritik tersebut. Sikap Jokowi ini berbeda ketika dirinya baru-baru menjadi presiden, yang lebih banyak diam, tak membalas kritik tersebut.

"Sekarang masyarakat sudah dewasa, sudah matang, sudah mengerti, bisa membeda-bedakan. Semuanya kalau mengkritik itu ada datanya, berbasis data dan bisa mencarikan solusi alternatif," kata Jokowi dalam Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Ballroom Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018), seperti diwartakan Antara.

Ketika mengikuti acara penyerahan  sertifikat tanah untuk warga di Kota Serang, Banten, Rabu (14/3), Jokowi juga mengakui sudah bosan terhadap orang maupun kelompok penyebar informasi hoaks yang menyebut dirinya erat terkait Partai Komunis Indonesia.

Baca Juga: Baim Wong: Saya Dulu Pengisap Ganja

"Kita lihat di media sosial banyak kabar bohong, Presiden Jokowi kader PKI. Bagaimana, PKI bubar tahun 1965, sedangkan saya tahun 1961 baru lahir. Masak saya jadi anggota PKI sejak umur tiga tahun," tutur Jokowi kala itu.

Ia mengakui, telah melakukan pencarian terhadap pihak-pihak yang menyebar berita bohong itu sekaligus "dalang" di baliknya.

Namun, Jokowi menuturkan belum menemukan orang-orang dan kelompok penyebar hoaks tersebut.

"Saya jengkel (dituduh PKI). Nyari orangnya belum ketemu-ketemu. Awas saja, kalau ketemu, saya gebuk," tegasnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga sempat melontarkan pernyataan balasan, tatkala Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan Indonesia bisa bubar pada tahun 2030.

Baca Juga: Baim Wong Berharap Pemakai dan Pengedar Narkoba Dihukum Mati

Jokowi menilai pernyataan Prabowo itu sebagai bentuk pesimisme. Padahal, menurutnya, setiap pemimpin harus menebar rasa optimisme pada pengikutnya, bukan pesimisme.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI