Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan untuk membangun kesejahteraan dan ekonomi negara memerlukan optimisme dan upaya yang besar, serta tidak mungkin dilakukan secara instan .
"Negara kita Indonesia akan menjadi sebuah negara besar, akan menjadi sebuah negara yang kuat ekonominya, memang melalui ujian-ujian dan tidak mungkin instan," kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Ballroom Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018).
Menurutnya, tantangan kompetisi global dan kemajuan dunia terjadi begitu cepat antara lain pengembangan teknologi kecerdasan buatan, teknologi automasi dan revolusi industri ke-4.
Jokowi pun berharap para pemimpin dan tokoh masyarakat harus memiliki sikap optimis bagi pembangunan bangsa untuk menjawab tantangan itu.
Baca Juga: Bersama 3 Ribu Umat Hindu, Jokowi Hadiri Perayaan Nasional Nyepi
Dia menjelaskan untuk mencapai kemajuan ekonomi, masyarakat Indonesia juga perlu bekerja dengan lebih giat.
"Kita melihat bahwa ada titik yang sangat terang yang kita tuju. Tidak bisa kita bermanja-manja, tidak bisa kita bermalas-malasan untuk menjadi negara kuat," tegas Jokowi.
Jokowi juga mengemukakan tujuan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah pelosok seperti pembangunan Trans Papua dan daerah perbatasan.
Dia menjelaskan hal itu penting dilakukan untuk meningkatkan pergerakan ekonomi daerah dan pemerataan infrastruktur.
"Inilah yang selalu saya sampaikan, infrastruktur ini bukan hanya urusan ekonomi, tetapi juga urusan persatuan Indonesia," ujar Jokowi.
Baca Juga: Misbakhun Tegaskan Utang Pemerintahan Presiden Jokowi 'Clear'
Sebelumnya, pada Sabtu pagi Presiden Jokowi menghadiri peringatan Dharma Santi Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di Cilangkap, Jakarta.
Kepala Negara juga direncanakan melakukan kunjungan kerja ke Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu sore. [Antara]