Suara.com - Kereta Api Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya bertabrakan dengan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jatim. Sejauh ini satu orang meninggal dalam kecelakaan hebat di perlintasan kereta tersebut.
Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Supriyanto menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat kecelakaan KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya dengan truk trailer ada satu orang.
"Sejauh ini korban meninggal dunia satu orang. Yakni masinis KA atas nama Mustofa warga Balerejo, Kabupaten Madiun," ujar Supriyanto kepada wartawan seperti dilansir Antara, Sabtu (7/4/2018).
Menurut dia, selain korban meninggal, juga terdapat korban luka dalam kecelakaan tersebut. Sesuai pendataan, korban luka mencapai empat orang.
Empat orang korban luka tersebut terdiri dari seorang asisten masinis atas nama Hendra Wahyudi warga Barat, Kabupaten Magetan dan tiga lainnya merupakan penumpang KA.
"Untuk tiga orang penumpang KA mengalami luka ringan, sedangkan asisten masinis mengalami luka di kepala dan harus dirawat di Rumah Sakit Attin Husada Ngawi," katanya.
Ia menjelaskan, jumlah penumpang KA Sancaka saat mengalami kecelakaan tersebut mencapai 570 orang untuk kelas eksekutif dan ekonomi. Pihaknya bersyukur karena semua penumpang KA tersebut terdata dalam kondisi selamat.
PT KAI telah melakukan upaya evakuasi penumpang dengan menggunakan empat kereta ekonomi yang tersisa di lokasi ke Stasiun Kedungbanteng, Sragen.
Setelah itu, penumpang KA Sancaka akan dialihkan dengan menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanannya ke tujuan masing-masing. Evakuasi juga melibatkan petugas dari Polres Ngawi.
"Gerbong yang masih normal di atas rel mencapai empat kereta. Gerbong tersebut digunakan untuk menarik penumpang ke Stasiun Kedungbanteng. Dari Stasiun Kedungbanteng, penumpang akan dialihkan menggunakan bus untuk menuju daerah tujuannya," kata dia.
Adapun, jumlah rangkaian KA Sancaka saat mengalami kecelakaan mencapai 11 kereta yang terdiri dari satu kereta pembangkit, lima kereta eksekutif, satu kereta makan dan empat kereta ekonomi.
Dari 11 kereta atau gerbong itu, sebanyak empat kereta ekonomi masih normal, sedangkan kereta lainnya mengalmi anjlok dan lokomotif terguling akibat tabrakan dengan truk trailer tersebut.
Seperti diketahui, Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan tak terjaga di km 215+8 Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB.
Lokasi kejadian berada di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi.
Supriyanto menambahkan, hingga pukul 03.00 WIB Sabtu dini hari, evakuasi KA Sancaka masih berlangsung. Akibat kejadian tersebut beberapa perjalanan KA baik dari arah timur maupun dari arah barat mengalami keterlambatan.
"PT KAI Menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan KA akibat insiden tersebut. PT KAI akan secepatnya menormalkan kondisi jalur agar bisa segera dilewati perjalanan KA," katanya.