Panglima Perang TPNPB OPM: Freeport Akar Kemelaratan Rakyat Papua

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 06 April 2018 | 19:57 WIB
Panglima Perang TPNPB OPM: Freeport Akar Kemelaratan Rakyat Papua
Area pengolahan mineral PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. [Antara/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)—sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM)—mengungkapkan akar persoalan rakyat negerinya adalah keberadaan PT Freeport Indonesia.

Panglima Operasi Komando Daerah Pertahanan TPNPB III Kalikopi, Nemangkawi, Papua, Hendrik Wanmang menuturkan, OPM dan rakyat Papua bersepakat untuk memerangi Freeport dan militer Indonesia yang melindungi perusaahan korporasi Amerika Serikat tersebut.

Karenanya, Hendrik mengakui TPNPB menyasar aset-aset Freeport sebagai target penghancuran, termasuk rumah sakit dan sekolah di Tembagapura, Timika, yang mereka serbu pada 24 Maret 2018.

“TPN-OPM punya alasan yang sangat mendasar saat melakukan aksi tersebut. RS dan sekolah itu aset Freeport. Kedua instalasi itu selama ini hanya dimanfaatkan Freeport untuk kepentingannya sendiri. Selama ini rakyat ditipu oleh Freeport,” kata Hendrik kepada Anadolu Agency via telepon, Jumat (6/4/2018).

Baca Juga: Move On dari Kekalahan Kontra PSMS, Persija Langsung Fokus ke JDT

Dia menuturkan, dalam PO (Perintah Operasi) TPN-OPM telah ditentukan medan tempur adalah dari Grasberg hingga Porsae. Sedangkan, lokasi rumah sakit dan sekolah tersebut berada di antara kedua wilayah tersebut.

“Pihak TNI itu sengaja mau masuk mengamankan aset Freeport, yang salah satunya rumah sakit dan sekolah, maka kami harus memusnahkan itu, karena itu kepentingan Freeport,” tukas Hendrik.

Hendrik menegaskan, TPN-OPM telah menyatakan perang melawan PT Freeport, termasuk penjaga ataupun pengamanan Freeport yang dibentuk oleh pihak TNI-Polri.

TPN-OPM pun, kata Hendrik, sudah mendapat dukungan dari warga sekitar untuk melakukan penghancuran aset Freeport.

“Kami sudah menyatakan Freeport itu akar masalah. Waktu kami musnahkan [rumah sakit dan sekolah] itu tidak ada warga. Kami sudah bicara dengan warga. Warga itu kami punya. Kami punya masyarakat pribumi. Kami sudah paham. Jadi kami bicara dengan tokoh-tokoh yang ada, kami bicara dan kami sepakat buat kami bakar, bukan kami brutal,” tutur Hendrik.

Baca Juga: Dibesarkan Srigala, Lelaki Renta Ini Kecewa pada Manusia

Dalam pernyataannya, Hendrik menegaskan, bahwa TPN-OPM akan terus melakukan perlawanan dengan target akhir penutupan Freeport dari tanah Papua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI