Mereka menyebut Tsamara adalah politikus yang berwawasan dangkal.
Wow, luar biasa Tsamara Amany!
Selamat malam Tsamara, kami Russia Beyond, media Rusia yang (salah satunya) dalam bahasa Indonesia—mungkin Anda belum pernah tahu sebelumnya, jadi mari kita berkenalan.
Kami pikir di sini ada kesalahpahaman soal pengetahuan Anda tentang politik dan bahkan sistem pers di Rusia. Ini sangat disayangkan sekali.
Baca Juga: Ini yang Membedakan 212 MART dengan Minimarket Lain
Kami tidak membela siapa pun, termasuk Fadli Zon atau bahkan Presiden Putin. Namun, pernyataan Anda tentang negara kami, bahwa di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia, ini menunjukkan kedangkalan wawasan.
Pernyataan Anda juga sangat disayangkan karena hubungan antara kedua negara kita sangat baik. Anda mungkin bisa tidak sepakat dengan Fadli Zon, tapi pernyataan Anda sebagai seorang politikus muda sungguh menunjukkan ketidakdewasaan.
Kami pikir, Anda perlu lebih banyak riset soal negara kami. Kalau ada politikus Indonesia yang mengidolakan pemimpin kami, kami bisa apa? Yang jelas, Anda selalu bisa juga berdiskusi dengan kami, Russian Embassy in Indonesia, atau Pusat Kebudayaan Rusia untuk tahu lebih banyak tentang negara kami.
Soal korupsi, di Rusia memang ada korupsi, dan ya, besar—itu betul. Peringkat kami di bawah Indonesia, itu juga betul. Namun, bukan berarti kami tidak melawan korupsi dan membiarkannya begitu saja seperti yang Anda katakan.
Tahukah Anda bahwa di Rusia pernah terjadi penangkapan pejabat secara massal sepanjang sejarah pasca-Soviet.
Baca Juga: Listing di BEI, Indah Prakasa Sentosa Jadi Emiten ke 570
Rusia pernah menghukum 8.800 pegawai negeri Rusia karena kasus korupsi (dalam tempo satu tahun). Banyak? Ya, tentu. Tapi bukan berarti kami membiarkan sama sekali.