Suara.com - Anak pertama korban pembunuhan Hunaedi, Agus Purnamahadi mengaku diberitahu sanak saudara jika ayahnya meninggal karena sakit. Tapi begitu datang ke rumah ayahnya, dia baru tahu jika Hunaedi tewas dengan mengenaskan.
Hunaedi tewas karena dibunuh orang tak dikenal di rumahnya di Kompleks TNI AL, Jalan Kayu Manis, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) malam.
"Saya dikasih taunya sama ponakan meninggal. Jadi dibecandain begitu, keponakan bilang bapak meninggal gara-gara sakit. Nggak tahu kalau kayak gini," kata Agus di Masjid Imam Bonjol dekat rumah ayahnya di Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat (6/4/2018).
Agus mengenang sosok ayahnya semasa hidup sebagai orangtua yang tidak sombong dan baik hati. Agus mengungkapkan pribadi Ayahnya baik di mata keluarga.
Baca Juga: Pembunuhan di Lebak Bulus, Komplek Hunaedi Sering Ada Rampok
"Bapak itu nggak galak, supel, nggak sombong. Pokoknya baik lah," ungkapnya.
Agus menjelaskan hubungan almarhum dengan tetangga pun tidak pernah ada konflik.
"Dengan teman kerja ya baik, dengan tetangga juga baik. Keluar rumah juga paling pengajian, nggak ada apa-apa," jelasnya.
Jenazah Hunaedi tengah disalatkan. Akan ada upacara pemakaman militer di halaman Masjid Imam Bonjol. Jenazah akan dimakamkan sekitar pukul 11.00 di tanah wakaf sekitar Masjid Imam Bonjol, Cilandak, Jakarta Selatan.
Aksi pembunuhan, Kamis (5/4/2018) itu berawal ketika Hunaedi sedang mengaji di ruang tengah rumahnya.
Baca Juga: Tewas Dibunuh di Lebak Bulus, Hunaedi Rajin Salat Subuh di Masjid
Tiba-tiba, korban mendengar ada suara ketukan pintu yang berasal dari luar rumahnya. Saat korban membukakan pintu, tamu misterius itu langsung menyerang hingga korban tersungkur di lantai. Sopiah pun sempat melihat suaminya bergumul dengan pelaku sebelum melarikan diri.