Gabung Jokowi atau Tidak, Demokrat Putuskan Setelah Pilkada 2018

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 06 April 2018 | 09:52 WIB
Gabung Jokowi atau Tidak, Demokrat Putuskan Setelah Pilkada 2018
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapimnas Partai Demokrat 2018 di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Partai Demokrat, kata dia, terus membangun komunikasi dengan partai-partai lainnya sambil memantau persiapan pilkada 2018, terutama di enam provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Rimut, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung.

Di enam provisi tersebut, kata dia, adalah daerah yang padat penduduk dan sekitar 74 persen pemilih pada pilkada serentak 2018 adalah pemilih pada Pilpres 2019.

"Karena itu, Partai Demokrat baru akan menentukan sikapnya setelah pilkada, akan membentuk poros baru atau bergabung dengan koalisi yang sudah ada," katanya. (Antara)

Partai Demokrat baru memutuskan sikap untuk membentuk poros koalisi baru atau bergabung dengan koalisi partai-partai pengusung Joko Widodo sebagai claon presiden setelah pelaksanaan Pilkada 2018.

"Saat ini Partai Demokrat masih membuka komunikasi dengan semua partai politik, termasuk dengan PDI Perjuangan," kata Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Menurut Hinca, kalau diibaratkan dengan sepak bola, saat ini Partai Demokrat masih bermain tanpa bola, masih melakukan "gocek" tanpa bola.

Maksdunya, kata dia, masih terus membuka komunikasi dengan partai-partai lainnya untuk saling menjajaki kemungkinan koalisi.

Anggota DPR RI pergantian antarwaktu (PAW) ini menjelaskan, peta partai-partai politik saat ini, lima partai menyatakan mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden dan sudah deklarasi.

"Calon lainnya belum melakukan deklarasi," katanya.

Hinca mengakui, Partai Demokrat telah melakukan komunikasi intensif dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membentuk kemungkinan poros koalisi ketiga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI