Suara.com - Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Laksda TNI Amarulla Octavian, menyampaikan konsep akademik untuk meningkatkan peran Badan Keamanan Laut (Bakamla). Terutama peran Bakamla sebagai Coast Guard yang handal di antara sesama Coast Guard negara-negara anggota ASEAN.
"Peran Bakamla tersebut untuk mendukung implementasi visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," kata Amarulla di Jakarta, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/4/2018).
"Peran penting tersebut harus didukung dengan kemampuan operasional hingga perairan dan ruang udara di Zona Ekonomi Ekslusif. Termasuk juga di Landas Kontinen untuk menjamin keamanan dan keselamatan di laut," ujarnya.
Peran tersebut sesuai dengan tema seminar nasional yang diselenggarakan oleh LSM Kibar dengan menampilkan 4 pembicara lain, yakni Kepala Bakamla Laksdya TNI Ari Sudewo, S.E., M.H, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Ir. R. Agus H. Purnomo, mewakili Menteri KKP adalah Kepala Badan Riset dan dan Sumber Daya Manusia, Bapak M. Zulfikar Mochtar, S.T., M.Sc. dan mewakili Menteri Kemendes, PDT dan Transmigrasi adalah Irjen DR. Ir. Ansar Husen, M.Si.
Seminar nasional bertema “Keamanan dan Keselamatan Laut dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia” ditutup secara resmi oleh Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) DR. H. Wiranto, S.H. Di hadapan 200-an peserta seminar, disampaikan pula beberapa capaian program-program maritim yang signifikan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hadir dalam seminar nasional tersebut beberapa pejabat dari 5 kementerian, para pejabat Bakamla, perwakilan dari Sekolah Staf dan Komando TNI AL, mahasiswa dan dosen Unhan serta para akademisi dan LSM. Para peserta seminar memberikan apresiasi dan aktif dalam sesi diskusi guna merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat kepada pemerintah dalam meningkatkan peran Bakamla di masa mendatang.