Suara.com - Hunaedi, seorang pensiunan TNI AL yang tewas mengenaskan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan ternyata pernah mengalami perampokan. Kejadian itu, Rabu (4/4/2018) sehari sebelum Hunaedi tewas.
Saat perampokan pertama, Hunaedi kehilangan duit Rp3,2 juta. Duit itu merupakan dana pensiun Hunaedi sebagai pensiunan tentara.
"Kalau barang-barang nggak ada hilang, cuman kemarin ini di rumahnya almarhum kerampokan uang pensiun Rp3,2 juta," katanya saat dijumpai di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat, (6/4/2018) pagi.
Wardana belum bisa menyimpulkan jika pelaku perampokan tersebut merupakan orang yang sama.
Baca Juga: Tewas Dibunuh di Lebak Bulus, Hunaedi Rajin Salat Subuh di Masjid
"Kami saja nggak tahu sosok pelakunya seperti apa, belum tahu juga," ujarnya.
Aksi pembunuhan, Kamis (5/4/2018) itu berawal ketika Hunaedi sedang mengaji di ruang tengah rumahnya di Komplek TNI AL, Jalan Kayu Manis, RT 7, RW 6, Nomor 18, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, petang kemarin.
Tiba-tiba, korban mendengar ada suara ketukan pintu yang berasal dari luar rumahnya. Saat korban membukakan pintu, tamu misterius itu langsung menyerang hingga korban tersungkur di lantai. Sopiah pun sempat melihat suaminya bergumul dengan pelaku sebelum melarikan diri.
Hunaedi meregang nyawa karena mengalami dua luka tusuk di bagian dada kiri dan satu luka di lengan kiri.
Sejauh ini, pelaku dan motif pembunuhan yang menimpa Hunaedi masih belum terungkap.
Baca Juga: Tak Ada Penyanderaan di Kematian Pensiunan TNI AL di Lebak Bulus