Suara.com - Ketua Bidang Wilayah Dakwah Sumatera Bagian Utara DPP PKS Nasir Djamil, membantah tudingan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut ada agenda “pembersihan” kader-kader partainya yang loyal terhadap Anis Matta—mantan presiden mereka.
"Kalau ada isu pembersihan loyalis loyalis Anis di DPP PKS, saya tidak mendengar isu itu dan kayaknya tidak seperti itu," kata Nasir di DPR, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Nasir mengklaim, PKS mengedepankan persaudaraan di antara sesama kader. Kalaupun ada pergantian pengurus, itu tidak lain adalah mekanisme yang sudah disepakati bersama.
Nasir menjamin, mereka yang kkekinian duduk di struktur DPP PKS sudah menjadi hasil kesepakatan bersama.
Baca Juga: Ahmad Rifki, Rakit dan Jual 300 Senjata Api di Gang Haji Banteng
Kalau ternyata yang duduk di struktur lebih banyak dari loyalis Presiden PKS sekarang—Sohibul Iman—baginya itu hal yang biasa.
"Kalau ada ‘gerbong’ lain tidak terangkut atau sedikit terangkut, itu hal biasa," tutur Nasir.
Mengenai perseteruan Fahri dengan DPP PKS era Sohibul Iman, Nasir menegaskan tak berdampak apa pun terhadap partainya.
Sementara mengenai pencopotan Ketua DPW Sumatera Selatan Erza Saladin yang dinilai sebagai loyalis Anis Matta, Nasir mengklaim hal itu kebutuhan partai.
Ia menduga, Ketua DPW PKS Sumsel diganti lantaran kurang mampu menjalankan mesin partai di daerah, apalagi sebentar lagi akan menghadapi Pilkada 2018, serta Pemilu dan Pilpres 2019.
Baca Juga: Lawan Gugatan HTI, Menkumham Hadirkan 2 Saksi Ahli
"Saya pikir hal seperti ini biasa, karena dalam PKS itu posisi itu bukanlah kemuliaan tapi amanah,” tandasnya.