Suara.com - Militer Israel menembak pemain sepak bola profesional Palestina, Mohammed Khalil, di bagian tempurung lutut. Tembakan itu membuat dirinya dipastikan tak lagi bisa "merumput."
Khalil, pemain yang dikontrak klub asal Jalur Gaza, ditembak militer Israel saat mengikuti aksi "Great March Return" pada Jumat (30/3) pekan lalu.
Khalil sempat merekam insiden tersebut, karena ia memegang kamera video untuk mendokumentasikan aksi damai.
Militer Israel tampak sengaja menembak lutut untuk mengakhiri karier Khalil sebagai pesepak bola kenamaan Palestina.
Baca Juga: Mari Elka Akui Perang Dagang Cina vs AS Bisa Ganggu Indonesia
Video penembakan Khalil itu diunggah ke Twitter oleh jurnalis Palestina, Mohammed Kareem. Dalam unggahannya itu, Kareem menuturkan Khalil harus dioperasi agar bisa berjalan.
"Kawanku, pesepak bola Palestina Khalil, pemain di Al SAlah FC, ditembak di lutut oleh penembak runduk Israel saat mengikuti aksi damai. Peluru teroris rasis Israel mengakhiri karier Khalil," tulis Kareem di Twitter yang dikutip Independent, Rabu (4/4/2018).
My friend & the Palestinian footballer Mohammed Khalil, a player in Al-Salah FC, was shot in his knee by an israeli sniper while he was protesting peacefully in the #GreatReturnMarch
That racist terrorist bullet put an end to his football career