"Terutama ketika ada komparasi, perbandingan antara sesuatu dengan sesuatu yang kebetulan menjadi tema Islam seperti cadar dan azan," terangnya.
Tetapi, kata Din, soal pemakaian kata cadar tidak terlalu menimbulkan masalah. Sebab, di kalangan Islam juga masih menimbulkan kontroversial.
"Nah, tetapi dikaitkan dengan azan, bahwa kidung lebih indah, lebih merdu dari azan, nah ini bisa menimbulkan masalah," ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Din mengatakan Sukmawati kaget. Kepada Din, putri proklamator Bung Karno ini menyampaikan tidak ada niatan untuk melecehkan dan menghina umat Islam.
Baca Juga: Lawan MU, Alberto Goncalves Targetkan Cetak Gol
"Beliau (Sukmawati) menyatakan ‘memang kami ini, saya ini diajari agama oleh Bung Karno, oleh keluarganya, Fatmawati. Tapi pengetahuan agama kami terbatas, atau sedikit tidak banyak’, jadi merasa tidak tahu," kata dia menirukan perkataan Sukmawati
"Kalau saya menangkap ada ketidaktahuan itu. Bahkan dalam puisinya sendiri ada kan, ‘aku tak tahu syariat’," lanjut Din.
Rabu (4/4), Sukmawati telah menggelar konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, dan menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat Indonesia yang beragama Islam, khususnya kepada mereka yang tersinggung karena puisi berjudul Ibu Indonesia.
"Dari sudut saya, karena ibu Sukmawati sudah memohon maaf, menyadari kekeliruannya, karena ketidakpahamannya tentang hakikat seperti azan dan sebagainya itu. Maka adalah akhlak islam untuk kita memaafkan. Itu adalah salah satu tanda orang bertaqwa di mana memberi maaf kepada manusia lain," pintanya.
Baca Juga: April 2018, Konstruksi Jalan Tol Batang - Semarang 74,78 Persen