Ketua DPR Berharap Testimoni Masyarakat Tolong Dokter Terawan

Kamis, 05 April 2018 | 13:03 WIB
Ketua DPR Berharap Testimoni Masyarakat Tolong Dokter Terawan
DR dr Terawan Agus Putranto. (@rudyono_darsono/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPR menghargai sikap dan keputusan yang diambil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang telah memecat Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI. Namun, IDI mesti menjelaskan pada publik mengenai pemecatan itu.

"Kami menghargai sanksi apa yang sudah diputuskan melalui proses yang panjang oleh IDI. Namun IDI harus memberikan penjelasan yang gamblang pada masyarakat karena keputusannya itu ternyata banyak menimbulkan polemik," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo, di DPR, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Bambang mengatakan meski IDI menganggap metode "cuci otak" yang diterapkan oleh Terawan tak memenuhi standart kedokteran, namun tak sedikit masyarakat yang pernah ditanganinya, menilai bahwa metode ala Terawan, merupakan terobosan di dunia kedokteran.

"Sebagian masyarakat menganggap, apa yang dilakukan dokter Terawan ini adalah memberikan pertolongan dan terobosan terhadap penyakit terutama yang terkait dengan jaringan otak," ujar Bambang.

Baca Juga: PB IDI Buka Suara soal Pemecatan Dokter Terawan

Bambang berharap testimoni dari masyarakat yang pernah ditangani Terawan, membuat IDI meninjau kembali keputusannya yang sudah ditetapkan.

"Sanksi dari IDI itu harus ditinjau kembali, dibicarakan kembali lebih dalam, terutama kepada kesatuan di mana dokter Terawan ini bernaung, yaitu TNI AD," kata Bambang.

Politikus Partai Golkar menyebut DPR tidak dapat masuk terlalu jauh pada persoalan internal IDI. Apalagi menyangkut perilaku anggotanya yang diberikan sanksi etik di organisasi tersebut.

"Namun karena ini menimbulkan polemik di masyarakat, terjadi pro kontra, beberapa pasien, terutama orang-orang terkenal yang testimoni kesaksiannya bahwa dokter Terawan masih dianggap profesional. Artinya tidak ada penyimpangan dan mereka merasakan manfaatnya," tutur Bambang.

IDI memberhentikan Terawan dari keanggotaan lantaran metode "cuci otak" yang diterapkannya menuai protes dari internal IDI. Diketahui, Terawan adalah Kepala RS Pusat Angkatan Darat  Gatot Subroto, Jakarta. Terawan juga merupakan tim dokter Kepresidenan.

Baca Juga: Dokter Terawan Dipecat IDI, KSAD Angkat Bicara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI