BMKG: Jangan Terprovokasi Isu Tsunami Pandeglang Banten

Kamis, 05 April 2018 | 12:26 WIB
BMKG: Jangan Terprovokasi Isu Tsunami Pandeglang Banten
Keterangan pers terkait Gempa berkekuatan 6.9 skala richter terjadi di laut Jawa Barat yang berpotensi Tsunami pada Jumat (15/12/2017) pukul 23.47 WIB, Jakarta, Sabtu (16/12).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu tsunami Pandeglang, Banten.

"Jika masyarakat menerima informasi tentang meteorologi, klimatologi, geofisika termasuk tsunami mohon dicek validasinya dengan mengecek info BMKG," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Masyarakat dapat mengikuti informasi BMKG melalui website www.bmkg.go.id atau melalui aplikasi info BMKG yang dapat diunduh dari Mobile Apps serta sosial media BMKG.

"Kami selalu akan menyampaikan diseminasinya melalui info BMKG yang telah tervalidasi berdasarkan data kegempaan," tambah Dwikorita.

Baca Juga: BMKG: Isu Tsunami Banten Hanya Model Penelitian, Harus Diuji

Sebelumnya sempat marak pemberitaan terkait isu potensi tsunami yang akan terjadi di Pandeglang setinggi 57 meter yang sebenarnya masih merupakan hasil modeling penelitian para pakar dan perlu diuji validasinya.

Deputi bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly mengatakan hal tersebut merupakan hasil modeling penelitian dan kajian bersama para pakar yang teruji secara ilmiah, tapi bukan prediksi.

"Karena itu masyarakat diimbau untuk lebih arif dalam memahami info gempa dan tsunami khususnya apabila informasi tersebut masih berupa kajian awal yang belum teruji maka informasi tersebut belum dapat menjadi pegangan resmi yang menjadi acuan dalam upaya mitigasi bencana," tutur Sadly.

Pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pandeglang peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebenarnya tidak melakukan prediksi, tapi mencoba mengungkap potensi yang masih perlu dikaji lebih lanjut berbasis data ilmiah yang lebih memadai karena penelitian tersebut tidak menyebutkan kapan akan terjadinya sehingga dalam hal ini masyarakat diimbau agar tetap tenang.

BMKG juga akan terus melakukan monitoring aktivitas gempa bumi di Indonesia termasuk potensi tsunami dari setiap gempa kuat yang terjadi.

Baca Juga: Rawan Tsunami 57 Meter, Shelter Tsunami Pandeglang Dikorupsi

Selain itu, BMKG akan segera memberikan informasi tersebut dengan cepat dalam waktu kurang dari lima menit melalui berbagai media diseminasi baik SMS, laman, sosmed dan aplikasi info BMKG.

BMKG bersama pihak terkait akan terus aktif dalam memberikan edukasi terkait mitigasi gempa bumi dan tsunami kepada pemangku kepentingan, masyarakat dan media untuk mendukung efektivitas pengurangan risiko bencana. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI