Puisinya Dikecam, Sukmawati: Tak Semua Azan Dilantunkan Merdu

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 03 April 2018 | 14:19 WIB
Puisinya Dikecam, Sukmawati: Tak Semua Azan Dilantunkan Merdu
Sukmawati Soekarnoputri [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sukmawati Soekarnoputri, putri mendiang Presiden pertama Indonesia Soekarno, akhirnya angkat bicara setelah puisi gubahannya menuai kontroversi.

Puisi Sukmawati berjudul "Ibu Indonesia" yang dideklamasikannya dalam acara Indonesia Fashion Week 2018, dinilai sebagai bentuk penistaan agama.

Namun, ia menegaskan puisinya itu bukan bentuk penistaan agama, melainkan mengiaskan realitas di tengah masyarakat Indonesia.

"Itu memang realitas. Puisi ini tentang Indonesia. Tidak ada (sentimen) SARA di dalamnya," tegasnya seperti dilansir Covesia—jaringan Suara.com, Senin (2/4/2018).

Baca Juga: Cegah Prostitusi di Apartemen, Ini Resep dari Sandiaga Uno

Ia mengatakan, melalui puisi itu, dirinya mengarang cerita mengenai realitas pikiran rakyat di sejumlah daerah yang tak mengerti mengenai syariat Islam.

Misalnya, kata dia, rakyat di bagian timur Indonesia maupun Pulau Bali.

"Soal larik 'kidung ibu pertiwi Indonesia lebih indah dari lantunan azan mu', ya boleh-boleh saja dong. Tak selalu orang yang melantunkan azan itu bersuara merdu. Itu kenyataan," tuturnya.

Masih mengenai azan, Sukmawati mengatakan dirinya sebagai budayawati menggubah puisi tersebut dan  menyorot mengenai seni suara.

"Kebetulan, kidung yang dinyanyikan ibu-ibu kok merdu di kuping saya. Ini sah merupakan opini saya sebagai budayawati," terangnya.

Baca Juga: Sampel Urine Bayi CSA Diterbangkan dari Riau ke BNN

Karenanya, ia justru menyarankan pilihlah orang yang bersuara merdu untuk melantunkan azan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI