Kudroni, 12 Tahun Hidup dengan Kaki Terpasung

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 03 April 2018 | 14:03 WIB
Kudroni, 12 Tahun Hidup dengan Kaki Terpasung
Kudroni, warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, hampir genap 12 tahun hidup dalam pasungan. [Bantennews.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kudroni, warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, hampir genap 12 tahun hidup dalam pasungan.

Lelaki berusia 40 tahun itu hidup dengan kaki dipasung pada batang kayu di belakang rumah orangtuanya, yang tak jauh dari SDN Seuat.

Pria bertubuh ringkih ini adalah anak pertama dari pasangan Juhdi (61) dan Jubaedah (57). Ia terpaksa dipasung lantaran kerap mengamuk.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengobati Kudroni. Kini orangtuanya pasrah, karena tak punya banyak dana untuk mengobatinya.

Baca Juga: Saksi Akui Diperintah Atasannya untuk Beri Jatah ke Bupati Kukar

Juhdi, ayah Kudroni menceritakan bahwa anaknya mulai mengalami gangguan kejiwaan saat baru pulang bekerja dari Jakarta. Kudroni yang kala itu baru saja memiliki anak kerap melamun.

“Baru pertama sih, sebelum dipasung, pernah dibawa ke rumah sakit jiwa. Tapi gak lama pulang lagi. Obat-obatnya juga dibakar sama Kudroni,” jelas Juhdi kepada Bantennews—jaringan Suara.com, Selasa (3/4/2018).

Keluarga terpaksa memasung Kudroni lantaran kerap mengamuk. “Kaca rumah, pintu rusak diamuk,” ujarnya.

Orangtua telah mengupayakan berbagai pengobatan alternatif untuk kesembuhan Kudroni. Namun, hingga kekinian, baru sekali petugas medis dari puskesmas yang datang menengok anaknya.

“Baru kemarin ada yang menengok dari puskesmas, disuntik,” ungkapnya.

Baca Juga: Polisi Taiwan Sambangi Bareskrim Mabes Polri, Ada Apa?

Juhdi mengakui, kini hanya bisa pasrah menghadapi kondisi anaknya karena keterbatasan biaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI