Puisi Kontroversi Sukmawati, Guruh: Persepsi Orang Bermacam-macam

Selasa, 03 April 2018 | 11:22 WIB
Puisi Kontroversi Sukmawati, Guruh: Persepsi Orang Bermacam-macam
Di acara Syukuran Ulang Tahun Ke-65, Guruh Soekarno Putra menggelar temu media di kediamannya di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2018). (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seniman dan budayawan Guruh Soekarnoputra angkat bicara soal puisi 'Ibu Indonesia' yang ditulis dan dibacakan Putri Proklamator Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri. Puisi itu belakangan kontroversi.

Puisi tersebut sebelummya dipermasalahkan oleh sebagian kalangan karena dinilai mengandung unsur penistaan agama karena membandingkan azan dengan kidung.

"Ya saya melihat terjadi reaksi-reaksi gitu. Itu kan akhirnya sangat relatif tergantung dari persepsi kita. Ya persepsi orang bermacam-macam," ujar Guruh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

Guruh mengaku paham soal isi puisi Sukmawati yang berjudul 'Ibu Indonesia'. Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam ajang Indonesia Fashion Week 2018 beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ini Puisi Sukmawati yang Dituding Berisi Penistaan Agama

Menurut Guruh, puisi tersebut tidak menyinggung tentang suku, agama, ras, dan antargolongan. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk berpikir jernih.

"Artinya bukan untuk SARA dan sebagainya. Bukan sesuatu yang bagaimana. Tapi tentunya yang kita inginkan adalah kita semuanya berpikir jernih. Berpikir dan berbuat bijaksana dalam segala hal," kata dia.

Saat bertemu dengan Sukmawati, Guruh mengaku tidak membahas dan menyinggung soal puisi berjudul 'Ibu Indonesia'.

"Kami nggak membicarakan soal itu. Saya ketemu Mba Sukma. Karena kemarin juga suami dari Mbak Rachmawati juga meninggal," kata dia.

Berikut puisi Sukmawati tersebut:

Baca Juga: Bandingkan Kidung Ibu dengan Azan, Puisi Sukmawati Diprotes

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI