Suara.com - Kondisi kesehatan mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah semakin membaik pascaoperasi di Singapura. Meski begitu, perkembangannya tidak terlalu siginifikan karena adanya darah yang berada di belakang lensa mata pascaoperasi.
"Penglihatan mata kiri mulai membaik, namun lambat. Hal ini disebabkan oleh kondisi pascaoperasi di mana masih terdapat banyak darah di belakang lensa mata," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, kepada wartawan, Selasa (3/4/2018).
Febri mengatakan, dengan kondisi seperti itu, Novel kini sudah bisa melihat jari tangan dari jarak 1 meter. Selain itu, dia juga sudah bisa melihat benda yang berada di depan latar belakang berwarna putih.
"Sudah dapat melihat jari tangan dari jarak 1 meter," katanya.
Baca Juga: Novel Sukses Jalani Operasi Tahap 2, Ada Perdarahan di Mata Kiri
Lebih lanjut, Febri juga mengatakan bahwa darah yang ada di dalam mata pascaoperasi tidak menjadi masalah dalam proses penyembuhan. Sebab, darah yang keras tersebut tidak berada di retina mata.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada 29 Maret 2018 lalu.
Febri pun menyampaikan bahwa hari ini Novel direncanakan untuk melakukan pengecekan lanjutan dari pemeriksaan sebelumnya.
"Hasil pemeriksaan hari ini akan dipertimbangkan dokter lebih lanjut untuk mengizinkan atau tidak Novel pulang ke Indonesia pada 4 April 2018," kata Febri.
Diketahui, Novel disiram dengan air keras oleh dua orang tak dikenal di mushola dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Namun, hingga tinggal 8 hari lagi kejadian tersebut genap satu tahun, siapa kedua pelaku tersebut belum juga bisa diungkap oleh kepolisian.
Baca Juga: Amien Sebut Pengusutan Kasus Novel Sandiwara, Ini Kata Wakapolri
Hal itu juga diakui oleh Febri yang mengatakan bahwa belum ada perkembangan terbaru dari proses penyelesaian kasus pidana tersebut. Terakhir, Polda Metro Jaya sudah membuat sketsa tentang dua orang yang diduga pelaku penyiraman.