Lansia Korban Kebakaran Taman Kota Hanya Pasrah Pada Nasib

Senin, 02 April 2018 | 20:18 WIB
Lansia Korban Kebakaran Taman Kota Hanya Pasrah Pada Nasib
Nenek Tarmini hanya bisa terbaring lemah di tenda pengungsian, Taman Kota, Jakarta Barat (Suara.com/Lili Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tarmini (63) tampak terbaring lemah di tenda pengungsian, Taman Kota, Jakarta Barat. Rupanya, sudah enam bulan ini juga dirinya mengidap sakit ginjal.

Diceritakan Jarno (68) sang suami, Tarmini harus mencuci darah dua kali dalam seminggu karena penyakit yang dideritanya.

"Harus cuci darah seminggu dua kali, hari Selasa dan Jumat," kata Jarno di tenda pengungsian, Taman Kota, Jakarta Barat, Senin (2/4/2018).

Bukan hanya istrinya saja, Jarno pun kini mengidap sakit virus tulang layu yang menyerang kaki kirinya.

Baca Juga: Derita Nenek Wiji di Posko Pengungsian Taman Kota

"Saya juga susah jalan. Sejak 2005 dokter bilang saya terkena virus tulang layu. Jadi kaki kiri saya mengecil," ujarnya sembari memperlihatkan kaki kirinya.

Kepada suara.com Tarmini mengeluhkan penyakit yang dideritanya. Ia mengaku lututnya sering terasa sakit dan linu.

"Kadang-kadang, iga belakang saya juga sakit walaupun nanti sembuh sendiri," ujarnya.

Dua hari lalu, di bawah tenda ia mengatakan pernah merasa menggigil. Tubuhnya gemetar, namun ia tak tahu pasti apa penyebabnya.

"Ya, sempat menggigil disini. Mungkin ada pengaruh dari penyakit ginjal saya juga," ujarnya.

Baca Juga: Taman Kota Terbakar, Sundari Hanya Punya Baju yang Lekat di Badan

Sejak kebakaran yang menghanguskan rumah beserta isinya, Tarmini dan Suami harus tinggal di bawah tenda biru tanpa menggunakan alas kasur.

"Tidur enggak pake kasur. Wong gak punya kasur. Ikut terbakar kemarin," ujarnya.

Tarmini dan Jarno sudah tinggal di Taman Kota sejak tahun 1984. Sebelumnya kedua pasangan suami istri ini berdagang nasi di kantin PT Rajasa. Namun sejak Tarmini sakit, mereka tidak lagi berjualan dan tak memiliki aktifitas apapun saat ini.

Mereka memiliki tiga orang anak. Satu anak di kampung dua anak berada di Jakarta namun yang satu rumahnya juga ikut terbakar.

Tarmini mengatakan akan tinggal ditenda hingga rumahnya kembali dibangun.

"Akan tinggal di tenda saja sampai dibangun lagi rumahnya. Enggak ada tempat tinggal lain. Jadi disini saja," katanya.

Di dalam tenda Tarmini hanya dapat terbaring. Tubuhnya tampak lemah sekali. Ia hanya bisa duduk, dan membalikkan posisi badannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI