Suara.com - Persaudaraan Alumni 212—organisasi eks demonstran anti-Ahok pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017—berencana memberikan somasi kepada Sukmawati Soekarnoputri, putri mendiang Presiden pertama RI Soekarno.
Kapitra Ampera, pengurus PA 212, mengungkapkan rencana somasi berawal dari puisi Sukmawati yang dinilainya merendahkan lafal azan atau seruan untuk mengajak umat Islam melakukan salat berjemaah.
“Ada dugaan penistaan agama dalam puisi itu. Ada rencana untuk melayangkan somasi atas dugaan penistaan agama secepatnya,” tegasnya kepada Suara.com, Senin (2/4/2018).
Puisi yang dimaksud berjudul “Ibu Indonesia”. Puisi itu dideklamasikan Sukmawati dalam ajang Indonesia Fashion Week 2018, yang digelar pada 28 Maret sampai 1 April.
Baca Juga: Taman Kota Terbakar, Sundari Hanya Punya Baju yang Lekat di Badan
Dalam puisi itu, terdapat larik itu yang memperbandingkan “suara kidung ibu” dengan azan.
"Saya sangat menyesalkan isi puisi tersebut. Karena lantunan adzan tidak bisa dikomparasikan dengan suara Ibu. Adzan itu sakral sebagai seruan umat Muslim untuk salat, tidak ada hubungannya," tuturnya.
Selain itu, pengacara pentolan FPI Habib Rizieq Shihab ini menuturkan, puisi itu juga mengomparasikan cadar dengan tusuk konde.
Menurut Kapitra, kedua hal tersebut juga tak bisa diperbandingkan.
"Urusan hijab atau bercadar, kan, aturan agama Islam, tak bisa disandingkan, apalagi menjadi olok-olok. Kalau sudah pakai cadar, ya bagus, tapi kalau tidak memakai, ya tolong jangan menyinggung," tandasnya.
Baca Juga: Riwayat Penyakit yang Merenggut Nyawa Ayah Anjasmara
Berikut puisi Sukmawati tersebut: