Suara.com - Puluhan siswa di SMK Miftahul Jannah Cikupa, Tangerang panik setelah komputer yang digunakannya untuk melakukan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) rusak.
Kerusakan yang terjadi sebanyak empat kali tersebut membuat para siswa khawatir akan nilai ujian nasionalnya.
Muhammad. I, salah seorang peserta yang berada di ruang lab 2 com mengatakan, saat mengisi lembar jawaban tiba-tiba saja komputer yang digunakannya beserta, para peserta yang lainnya mati.
"Mati pertama itu pas kita isi data, kemudian nyala lagi, lalu saat mulai isi jawaban mati, dan seperti itu terus sebanyak empat kali sampai jam 09.00 WIB," katanya, Senin, (2/4/3/2018).
Baca Juga: Baru 19 Provinsi yang Terapkan 100 Persen Ujian UNBK
Beruntungnya jawaban yang dikerjakannya tidak hilang ketika komputer tersebut mati.
"Tadi sempat panik saat komputernya mati, karena takut jawaban yang sudah kita isi akan hilang. Kalau begitu kita kehabisan waktu lebih banyak lagi, seperti menunggu perbaikan ditambah isi ulang jawaban. Tapi, tadi kita hanya isi ulang identitas saja. Dan jawaban untungnya gak hilang," jelasnya.
Dikonfirmasi, pihak sekolah Ketua Yayasan Miftahul Jannah, Teddy mengakui komputer sekolahnya rusak.
Pihak sekolah pun sudah mempersiapkan sejumlah antisipasi akan kendala yang akan timbul pada pelaksanaan UNBK yang perdana dilaksanakan di sekolah tersebut.
"Betul, tapi sudah teratasi," katanya.
Baca Juga: Mendikbud: Belum Ada Laporan Masalah Listrik dan Internet di UNBK
Kendala yang terjadi sejak dimulainya ujian pukul 07.30 WIB hinggal 09.00 WIB pada ruang lab 2 com dengan peserta 40 siswa. Kerusakan yang terjadi tersebut terdapat pada 12 komputer dari 40 komputer ada ruangan tersebut.
Kemudian, pelaksanaan ujian lancar kembali pada pukul 09.15 WIB. Para siswa pun, yang seharusnya menyelesaikan ujian pukul 10.00 WIB menjadi 10.15. WIB.
Untuk peserta ujian diketahui, sebanyak 370 kelas yang terbagi sebanyak tiga sesi dengan penggunaan lima ruang kelas. Sebagai antisipasi, pihak sekolah juga menyediakan 30 unit komputer cadangan serta genset apalabila terjadi kendala. (Anggy Muda)