Suara.com - Airsoft gun jenis revolver yang dibawa Teza Irawan saat melakukan aksi koboi di jalan Tol Dalam Kota, Kamis (24/3/2018) pekan lalu, ternyata tak berizin.
"Tidak ada petizinan di situ," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (2/4/2018).
Atas aksi koboi jalanan itu, pemuda berusia 24 tahun itu dikenakan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
"Kita akan fokus UU Darurat karena dia mempunyai senjata api," katanya.
Baca Juga: Polisi Telurusi Asal Senjata Milik Sang Koboi Jalanan di Tol
Polisi juga masih menyelidiki soal kartu anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) atas nama Edwin yang disita dari penangkapan Teza.
"Nanti kita tanyakan dulu. Kita cek dulu," kata dia.
Aksi koboi itu dilakukan Teza ketika hendak menyerobot antrian kendaraan lain di pintu keluar tol. Tepatnya di depan Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat.
Saat melintas dari arah Grogol menuju Cawang, Teza yang mengemudi mobil Toyota Fortuner B 1090 FCY berkendara secara ugal-ugalan sambil menyalakan lampu strobo.
Atas aksinya itu, anggota Satuan Patroli Jalan Raya Ditlantas Polda Metro Jaya mulai mengikuti mobil Teza. Polisi baru menghentikan mobil pelaku di gerbang tol Kuningan 2, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Aksi Koboi di Jalan Tol, Pemuda Ini Jadi Tersangka
Saat dilakukan penggeledahan di mobil yang dikendarai Teza, polisi menyita satu pucuk senjata airsoft gun jenis revolver, 6 butir peluru airsoft gun, dua amunisi tajam kaliber 3,8 milimeter dan kartu anggota Perbakin.