Suara.com - Otak aksi perampokan disertai pembunuhan sopir taksi online, Tri Widiyantoro (44) akhirnya menyerahkan diri. Dia datang bersama ayah kandungnya.
Pelaku bernama Tyas Dryantama (19), yang juga berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Sriwijaya. Dia diserahkan oleh ayah kandungnya sendiri ke pihak kepolisian, Sabtu (31/3/2018) sekitar pukul 19.30 WIB.
Rahmat Kosamsi (50), ayah kandung Tyas menyerahkan anaknya sendiri ke Mapolda Sumsel karena dihantui rasa bersalah. Sebab anaknya membunuh Tri dengan keji.
Bahkan Tri, masih satu almamater dengan anaknya karena merupakan alumni Fakultas MIPA Unsri tahun 1993.
Baca Juga: Polisi Pastikan Kasus Pembunuhan Bayi Calista Tak Dihentikan
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel AKBP Azis Andriyansyah mengatakan saat ini, 3 dari 4 tersangka perampokan disertai pembunuhan Tri sudah diungkap poliai. Satu tersangka lain, Hengky masih menjadi buronan kepolisian.
Tyas diketahui bersembunyi di kampung halamannya di Dusun III, RT9, Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin selama lebih dari 45 hari usai melakukan perampokan terhadap korban.
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan Tyas diketahui berperan sebagai otak dari tindak kejahatan tersebut.
"Fakta tersebut diketahui dari pengakuan tersangka Bayu, yang menjadi otak dibalik perampokan sadis ini adalah Tyas, yang berstatus sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan, Unsri," ujarnya.
Dalam kejahatan tersebut, empat tersangka mengatur rencana dengan memesan taksi online. Aksi sadis itu mereka lakukan dengan berpura-pura memesan angkutan dari Jalan Kapten Anwar Arsyad, Pakjo, Palembang menuju Kenten Ujung, Banyuasin, Kamis 15 Februari.
Baca Juga: Hukum Pancung Demi Tekan Aksi Pembunuhan di 'Serambi Mekah'
Saat berada di kebun sawit Tanjung Lago, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, tersangka meminta berhenti dan ketika itulah salah satu tersangka menjerat leher korban menggunakan tali tambang.