Cak Imin Disarankan Jadi Cawapres Prabowo ketimbang Jokowi

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 01 April 2018 | 11:14 WIB
Cak Imin Disarankan Jadi Cawapres Prabowo ketimbang Jokowi
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, berziarah ke makam mendiang suami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Taufik Kiemas di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (25/3/2018). [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Riset Charta Politica Muslimin mengatakan, Pilpres 2019 akan menjadi pertarungan menarik apabila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.

"Karena selama ini PKB berada di barisan koalisi pemerintah," kata Muslimin seperti diwartakan Antara, Sabtu (31/3/2018).

Menurut dia, Muhaimin yang beken disapa Cak Imin, merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU), sehingga bisa memberi kekuatan baru kepada Prabowo untuk menghadapi petahana Joko Widodo (Jokowi).

"Prabowo jika menggandeng Cak Imin akan mendapatkan limpahan suara dari kalangan NU dan berpotensi menang di pilpres," kata Muslimin.

Baca Juga: Pabrik Gitar di Tangerang Dibobol Perampok, Didalangi Karyawan

Ia menilai, Muhaimin yang telah mendeklarasikan diri sebagai cawapres lebih berpeluang bergabung dengan Prabowo, ketimbang ikut mengusung Jokowi.

Sebab, Jokowi sendiri telah mendapat dukungan dari banyak partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Gabungan kursi DPR dari lima partai itu sudah cukup untuk mengusung Jokowi pada pilpres mendatang.

"Kursi PKB tidak berpengaruh pada pengusungan Jokowi untuk periode kedua," katanya.

PKB, lanjut Muslimin, bisa saja bergabung dengan Partai Demokrat dan PAN membentuk poros ketiga.

Baca Juga: Alasan Persib Tak Bawa Eka Ramdani Hadapi Laskar Wong Kito

Menurutnya, poros ketiga yang diwacanakan Partai Demokrat memang bisa terwujud apabila PKB bergabung. Sementara Gerindra hampir pasti berkoalisi dengan PKS.

"Tanpa PKB, kursi PAN dan Demokrat tak cukup untuk memajukan calon," tukasnya.

Namun, Muhaimin lebih mempunyai daya tawar apabila bergabung dengan Prabowo. Sebab, Cak Imin bisa menutupi kekurangan Prabowo yang selama ini dinilai lemah di kalangan NU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI