Demi Cantik, Wanita Indonesia Habiskan Rp15 Triliun Berobat ke LN

Minggu, 01 April 2018 | 08:03 WIB
Demi Cantik, Wanita Indonesia Habiskan Rp15 Triliun Berobat ke LN
Ilustrasi perawatan wajah dengan krim wajah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Devisa Indonesia yang 'lari' ke luar negeri untuk biaya berobat kecantikan atau anti-aging estetika cukup besar hingga mencapai sekitar Rp15 triliun per tahun.

"Menurut pusat data dunia, jumlah uang yang beredar dalam industri anti-aging estetika memang cukup besar mencapai hingga satu triliun dolar AS," ujar Presiden Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetika dan Regeneratif Indonesia (Perdaweri) Prof A Razak Thaha di Medan, Sabtu (31/3/2018).

Untuk menekan larinya devisa Indonesia ke luar negeri dan bahkan bisa mendapatkan peluang bisnis itu. Maka perlu meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga medis di bidang anti-aging.

"Semakin baik kualitas pelayanan anti-aging di Indonesia diharapkan semakin sedikit pula masyarakat yang menghabiskan uang di luar negeri untuk mendapatkan layanan anti-aging," katanya.

Baca Juga: Kegagalan Prosedur Kecantikan Ditanggung oleh Asuransi

Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi mengakui rata-rata ada 1.000 orang warga Sumut yang ke luar negeri untuk berobat kecantikan. Itu dia klaim berdasarkan data.

Perdaweri Sumut diharapkan mampu menangkap dan mengembangkan peluang bisnis yang besar dari tren industri anti-aging estetika yang meningkat itu.

Menurut dia, kepedulian masyarakat terhadap perawatan diri dan upaya-upaya untuk mencegah penuaan dini terus meningkat.

Jika pelayanan anti-aging estetika di Sumut ditingkatkan kualitasnya, menurut Erry, maka masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk memperoleh layanan tersebut. (Antara)

Baca Juga: Perkenalkan Facial Vampir, Tren Baru Kecantikan Tahun Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI