Rumah Lumbung Batu, Simbol Usaha Keluarga Khas Ogan Ilir

Pebriansyah Ariefana
Rumah Lumbung Batu, Simbol Usaha Keluarga Khas Ogan Ilir
Rumah Lumbung Tanjung Batu. (suara.com/Andhiko)

Rumah (Lumbung) ini juga terkenal hingga ke daerah seperti Bali, Bandung dan Jakarta.

Suara.com - Tangan Hasrowi cekatan memilah satu persatu kayu yang bertumpuk tepat di samping rumahnya. Belasan perkakas berjejer rapi, sebelum nantinya digunakan untuk membangun sebuah bangunan bernama Rumah Lumbung Batu.

Rumah ini menjadi salah satu komoditi andalan Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir Sumsel. Suara.com berkunjung langsung ke sana.

Sebagai salah satu pengrajin usaha Rumah Lumbung, Hasrowi mengatakan, pangsa pasar rumah lumbung ini cukup menjanjikan. Sebab usaha yang belum genap setahun ini sudah mengeluarkan 20 unit rumah dengan berbagai ukuran dan tipe.

Ogan Ilir tidak hanya terkenal akan kerajinan dan perlatan dapurnya. Rumah (Lumbung) ini juga terkenal hingga ke daerah seperti Bali, Bandung dan Jakarta.

Baca Juga: 4 Budaya Qatar yang Bikin Kamu Jatuh Cinta saat Berwisata Selain Berbelanja

Saat suara.com menemuinya kemarin, Hasrowi mengerjakan 7 rumah lumbung yang sudah dipesan dari berbagai daerah. Tidak mudah untuk membuat rumah berukuran 4×6 meter ini.

Dibutuhkan dua orang pekerja dengan waktu pengerjaan selama 14 hari atau dua pekan.

”Material kayu untuk membuat tulang rumah ini, kita menggunakan kayu jenis seru dan dindingnya terbuat dari kayu meranti,  meskipun rumah lumbung ini terbuat dari kayu. Namun daya tahannya bisa puluhan tahun. Sedangkan pemesan rumah ini dominan dari luar provinsi, seperti Bali, Jakarta dan Bandung. Kebanyakan digunakan untuk penginapan ataupun resort,” jelasnya.

Satu unit rumah lumbung harganya berkisar mulai Rp30 juga hingga Rp60 juta tergantung ukuran, bahan kayu, tingkat kerumitan pesanan pelanggan dan jarak tempuh pemesan.

"Semakin jauh klien yang memesan, semakin mahal biaya transportasi,” tegasnya.

Baca Juga: Unik! Tradisi Sesaji Rewanda: Wisata Kuliner Ekstrem Kera di Goa Kreo, Semarang

Keberadaan Rumah Tanjung Batu ini pun mendapatkan sorotan dari kalangan anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir. Ketua DPRD Ogan Ilir, Endang PU Ishak menilai jika rumah ini merupakan potensi besar yang bisa meningkatkan PAD Ogan Ilir di bidang perekonomian.

"Ini bentuk usaha kerajinan tangan kreatif yang dimiliki warga. Pekerjaannya pun dilakukan secara kekeluargaan dan turun temurun. Sebuah tradisi yang harusnya dilestarikan. Jangan sampai dipandang sebelah mata," tegasnya.

Ia berharap, pemerintah kabupaten dapat merangkul para pelaku - pelaku usaha kerajinan rumah lumbung ini.

"Berikan mereka modal. Tentunya sesuai dengan persyaratan yang ada. Jangan dipersulit. Sekali lagi, ini merupakan potensi besar yang harus kita lestarikan," pungkasnya. (Andhiko)