Palu Istri Akhiri Petualangan Cinta Penjual Tahu Bulat

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 01 April 2018 | 06:38 WIB
Palu Istri Akhiri Petualangan Cinta Penjual Tahu Bulat
Barang bukti palu atau martil yang digunakan membunuh tukang tahu bulat. (suara.com/Achmad Ali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, Jawa Timur, mendadak geger setelah mendengar teriakan Desy, Sabtu (24/3) akhir pekan lalu. Fendik, suami Desy,  tewas tergantung di pintu dalam rumahnya.

Fendik Tri Oktasari adalah lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai penjual tahu bulat. Ia sempat dikira warga dan aparat kepolisian bunuh diri.

Tapi belakangan, misteri kematiannya terkuak: Fendik tewas dibunuh istrinya sendiri, Desy Ayu Indriani (27).

“Terdapat banyak kejanggalan di tempat kejadian perkara, sehingga kami menduga Fendik tak bunuh diri, melainkan dibunuh,” kata Kanit Reskrim Polsek Karangpilang Ajun Komisaris Mardji Wibowo, Kamis (29/3/2018).

Baca Juga: Bunuh 16 Demonstran Palestina, PM Netanyahu Puji Tentara Israel

Kejanggalan itu ialah, Fendik tewas tergantung dengan headset masih terpasang di telinganya. Mulut dan tangannya diikat memakai lakban. Sementara lututnya, menempel di lantai.

Selain itu, hasil visum juga menyebutkan adanya luka di kepala akibat benda tumpul.

Tata letak perabotan di sekeliling rumah tidak banyak yang berubah. Karenanya, polisi menduga pelaku pembunuhan adalah orang dekat korban.

“Kami sempat terkecoh oleh penemuan surat wasiat di tempat kejadian pekara. Di surat itu ditulis keluhan korban persoalan hutang yang mencapai Rp 15 juta. Tapi, kami menduga, semua itu hanya akal-akalan pelaku untuk mengelabui,” tuturnya.

Kecurigaan polisi itu ternyata terbukti. Kapolsek Karangpilang Komisaris Noerijanto, Sabtu (31/3/2018), menegaskan telah menangkap Desy karena kuat diduga membunuh suaminya sendiri.

Baca Juga: Simpan Kekuatan, Real Madrid Tetap Menang di Kandang Las Palmas

Ia mengatakan, Desy diduga membunuh Fendik karena persoalan asmara. Tersangka telah memergoki suaminya berhubungan dengan perempuan lain.

"Berdasarkan pengakuan tersangka, pembunuhan dipicu karena asmara. Suaminya memiliki WIL. Bahkan, dari pengakuan tersangka, korban memiliki banyak utang gara-gara wanita selingkuhannya," terangnya.

Desy mengakui, suaminya berselingkuh dengan perempuan lain selama setahun terakhir.

"Sudah satu tahun punya hubungan dengan WIL yang statusnya janda dua anak," terang Noerijanto.

Sebelum terjadi pembunuhan, tersangka sempat bertengkar setelah memergoki suaminya berkirim SMS mesra denga WIL-nya. Karena tersangka kesal, akhirnya kalap dan memukul suaminya menggunakan martil.

"Korban ini seringkali ketahuan selingkuh oleh istrinya. Bahkan sempat mau bercerai. Korban sempat meminta maaf dan menulis surat perjanjian tidak akan mengulangi. Namun, lagi-lagi korban tetap selingkuh. Akhirnya terjadilah pembunuhan itu," terangnya. [Achmad Ali]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI