Bunuh 16 Demonstran Palestina, PM Netanyahu Puji Tentara Israel

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 01 April 2018 | 06:11 WIB
Bunuh 16 Demonstran Palestina, PM Netanyahu Puji Tentara Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu memuji bala tentaranya, yang menembaki aksi damai warga Palestina memakai peluru tajam.

Akibatnya, aksi damai yang digelar di Gaza tersebut, Jumat (30/3), 16 orang warga Palestina tewas tertembak.

"Selesai sudah dan terima kasih kepada tentara kami. Ini adalah aksi Israel untuk menjaga kedaulatan dan keamanan warga," tulis Netanyahu melalui akun Twitter miliknya yang dilansir Independent, Sabtu (31/3/2018).

Pasukan Israel langsung menembaki warga Palestina ketika mereka berbaris dalam demonstrasi damai, menuntut hak untuk kembali bagi pengungsi.

Baca Juga: Simpan Kekuatan, Real Madrid Tetap Menang di Kandang Las Palmas

Ayman as-Sahbani, kepala ruang gawat darurat di Kompleks Medis Al-Shifa Gaza City, mengatakan militer Israel menggunakan peluru tajam untuk menembak mati warga Palestina ketika mereka berkumpul di sepanjang perbatasan timur Gaza dengan Israel.

“Beberapa korban luka parah yang dibawa ke rumah sakit telah ditembak di kepala dan dada. Sementara 200 warga lainnya mendapat luka tembak di kaki,” terang Sahbani kepada Anadolu Agency.

Al-Sahbani mengatakan, ruang operasi di rumah sakit dipenuhi antrean warga yang terluka.

Dia meminta organisasi kemanusiaan untuk membantu perawatan intensif, tambahan ruang operasi dan persediaan medis untuk mengobati mereka yang terluka.

Palang Merah Palestina mengatakan, 118 orang terluka di kota-kota Ramallah, Nablus, Qalqilya dan Jericho. Mereka terluka karena peluru tajam, peluru plastik dan sebagian besar korban terkena gas air mata.

Baca Juga: Messi Jadi Penyelamat, Barcelona Urung Kalah di Kandang Sevilla

Puluhan ribu warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade, berkumpul di perbatasan guna menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke rumah mereka di Palestina yang bersejarah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI