Suara.com - Kisah Jumaidi Akhbar, sopir taksi daring, yang diklaim berpenyakit kanker dan membandingkan kemudahan fasilitas pengobatan pada era Basuki Tjahaja Purnama dengan Anies Baswedan, viral di media sosial.
Cerita itu viral setelah diunggah oleh warganet di Facebook yang memakai nama akun Lyana Lukito, Selasa (27/3/2018).
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengakui kaget, ketika mendengar informasi viral tersebut. Sebab, dalam tulisan warganet tersebut, disebutkan Jumaidi pernah berlutut di depan Balai Kota DKI tapi tak dipedulikan pemprov.
Dalam kisah viral itu, Jumaidi diklaim berlutut di Balai Kota DKI pada dua bulan lalu, karena tak lagi sanggup membiayai pengobatannya di Rumah Sakit Islam Jakarta.
Baca Juga: Viking Tempuh Jalur Hukum, Pelatih Persija: Tidak Fair
"Ditolak? Kan teman-teman (awak media) ada tiap hari di Balai Kota. Siapa namanya," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Kamis (29/3/2018).
Awak media pun menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah Jumaidi.
Sandiaga, melalui pemberitaan media massa, meminta Jumaidi untuk langsung datang ke Balai Kota menemui dirinya.
"Ojek online, Pak Jumadi. Nanti suruh datang ke saya, ke atas, lapor," kata Sandiaga.
Sandiaga menuturkan, seharusnya pelayanan dalam hal kesehatan lebih baik dari kepemimpinan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Baca Juga: Kamera Mirrorless Tetap Jadi Fokus Sony di Indonesia
Namun, kata Sandiaga, kalau warga masih ada yang merasakan pelayanan kesehatan buruk, itu menjadi PR dirinya dan Anies untuk memperbaiki.