Tewas Dicekik, Enen Ikut Warga AS ke Kamboja untuk Ambil Uang

Kamis, 29 Maret 2018 | 19:54 WIB
Tewas Dicekik, Enen Ikut Warga AS ke Kamboja untuk Ambil Uang
Bilal Abdul Fateen (kiri) dan Enen Cahyati (kanan). [Cambodiaexpatonline]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Enen Cahyati (47), warga Jalan Barkah RT10/RW5 Nomor 6G Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dibunuh warga Amerika Serikat yang juga suaminya, Bilal Abdul Fateen (66), di Kamboja.

Rifat Ramadhani (23) putra kedua Enen menceritakan, sejak Bilal keluar penjara pada tahun 2017, lelaki itu tinggal di kediaman mereka.

Bilal menikahi Enen secara siri di dalam Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat, tahun 2015.

"Itu dia, pas di rumah juga jarang pulang. Tidak tahu dia kerja apa. Tapi ada saja uangnya. Kalau pergi seminggu, tiga hari baru pulang," kata Rifat kepada Suara.com, Kamis (29/3/2018).

Baca Juga: Fokus Persiapan, PB PASI Enggan Pikirkan Target di Asian Games

Bilal pada akhir Desember 2017 pernah mengajak Enen pergi ke Bali, selama kurang lebih 10 hari. Itu juga Rifai tak mengetahui Bilal pergi bekerja atau tidak.

"Ibu diajak ke Bali. Tak tahu mau apa. Tapi, dia (Bilal) sewaktu pulang bersama ibu, bawa duit Rp30 juta buat di sini, (keluarga)," ujar Rifat.

Kemudian, pada 15 Maret 2018, Bilal kembali mengajak Enen untuk pergi ke Kamboja. Menurut Rifai tujuan Bilal bersama istrinya untuk mengambil sejumlah uang di Kamboja.

"Ya, tahunya ibu pergi ke Kamboja diajak Bilal mau ambil uang. Mumpung Ibu juga katanya belum pernah ke luar negeri. Jadi ibu ikut saja," kata Rifat.

Rifat menuturkan, sempat meminta Enen untuk tidak ikut ke Kamboja. Namun, Enen memaksa tetap ikut dengan suaminya.

Baca Juga: Interstitium, Organ Manusia Terbaru yang Ditemukan Peneliti

Rifat tak menyangka itu ternyata pertemuan terakhir dengan ibunya.

Enen ditemukan tewas meregang nyawa di kamar Hometown Suite Hotel, Phnom Penh, Kamboja, pada Minggu (25/3/2018).

"Masih tidak menyangka saya. Mungkin firasat ya, sebelum berangkat Ibu juga kami larang, tidak usah ikut ke sana. Ya, ibu mintanya ikut, ya kami pasrah saja ibu mau ke sana, (Kamboja)" ujar Rifat.

Rifai mengetahui ibunya tewas berawal ketika perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja mendatangi kediaman Enen pada Senin (26/3/2018).

"Dua orang datang mas, kasih tahu bahwa ibu meninggal di Kamboja. Sambil memperlihatkan foto dan identitas KTP ibu. Tapi belum kasih tahu penyebabnya apa (meninggalnya ibu)," kata Rifat.

Keluarga sempat tidak memercayai kabar tersebut, sehingga mencari tahu, membuka sejumlah berita terkait tewasnya Enen di Kamboja.

"Kami (keluarga) awalnya masih belum percaya mas. Tiba-tiba kok didatengin dua orang kasih tahu ibu meninggal. Saya cari tahu, lihat berita, ternyata iya benar ibu meninggal," ujar Rifat.

Untuk diketahui Enen, tewas dengan luka cekikan di leher di dalam kamar hotel. Hingga kini kepolisian Kamboja masih melakukan pengejaran terhadap Bilal yang masih belum ditangkap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI